JATIM | Suasana hangat memenuhi aula Grand City Surabaya, Rabu (12/11/2025), saat Pelatihan Desain Fashion Dekranasda Provinsi Jawa Timur resmi ditutup. Selama tiga hari, sejak 10 hingga 12 November 2025, para siswa SMK perwakilan dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur telah melewati proses belajar intensif yang memadukan seni, budaya, dan industri kreatif.
Pelatihan ini bukan sekadar ajang belajar menjahit dan mendesain. Ia menjadi wadah lahirnya desainer muda yang siap membawa wastra Nusantara—warisan kain tradisional Indonesia—ke panggung mode modern. Peserta diajak memahami filosofi wastra, mengeksplorasi ide, menyusun pola, hingga menghasilkan karya busana siap pakai (ready to wear) bernuansa etnik kontemporer.
Sebagai bentuk apresiasi, 15 karya terbaik hasil kurasi dipamerkan dalam Batik Fashion Fair 2025, menandai tonggak semangat baru bagi kreativitas generasi muda Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak, menyampaikan kebanggaannya atas semangat para peserta yang luar biasa.
“Saya berharap dalam waktu yang singkat ini para peserta mampu menunjukkan usaha terbaik yang dimiliki. Saya yakin, dari tangan-tangan muda inilah akan lahir karya-karya yang luar biasa,” ujar Arumi dengan penuh optimisme.
Ia juga menegaskan pentingnya peran mentor profesional yang telah mendampingi peserta selama proses pelatihan. Sebanyak tujuh mentor mendapat penghargaan khusus atas kontribusi mereka dalam menginspirasi dan menyalakan kreativitas peserta.
Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini mencerminkan komitmen Dekranasda Jawa Timur untuk menumbuhkan ekosistem industri kreatif berbasis budaya daerah. Arumi menegaskan bahwa pelatihan serupa akan terus digelar secara berkala agar Jawa Timur menjadi pusat lahirnya desainer muda yang mampu bersaing di level nasional dan global.
“Dekranasda Jatim ingin memastikan bahwa wastra tidak hanya lestari, tetapi juga hidup dalam karya dan dikenakan dengan bangga oleh generasi masa depan,” tutup Arumi. (*)
