Unesa Kukuhkan 1.503 Wisudawan: Lulusan Tangguh yang Siap Berdampak untuk Indonesia 2045

SURABAYA | Langit cerah di atas Kampus II Lidah Wetan menjadi saksi lahirnya generasi baru sarjana tangguh dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Sebanyak 1.503 wisudawan resmi dikukuhkan dalam Wisuda Periode ke-117, yang digelar di Graha Unesa pada Selasa, 11 November 2025.

Dengan mengusung tema “Wisudawan Unesa: Tangguh, Terus Berdampak,” acara tersebut menjadi lebih dari sekadar seremoni akademik—ia menjadi simbol keteguhan generasi muda menghadapi perubahan zaman yang serba cepat dan tak pasti.

Dalam pidato penuh makna, Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., yang akrab disapa Cak Hasan, mengingatkan bahwa gelar akademik bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab baru.

“Gelar adalah simbol kehormatan dan pendidikan, tetapi yang jauh lebih penting adalah tanggung jawab moral dan etika untuk menghadirkan kemaslahatan bagi bangsa,” ujar Cak Hasan.

Ia menegaskan, para lulusan Unesa diharapkan menjadi duta perubahan yang mampu memanfaatkan momentum bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045. Ia juga berpesan agar para wisudawan tetap tangguh, rendah hati, dan selalu memuliakan orang tua sebagai fondasi kesuksesan sejati.

Sementara itu, Deajay Nabila Bellvarosa, wisudawan terbaik dari Prodi D4 Tata Busana Fakultas Vokasi, mewakili rekan-rekannya dengan pidato yang menggugah semangat.

“Ketangguhan bukan berarti tak pernah jatuh, melainkan kemampuan untuk bangkit setiap kali terjatuh. Kami, lulusan Unesa, telah belajar bukan hanya dari buku, tapi juga dari tantangan dan keterbatasan,” ujarnya penuh keyakinan.

Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi akademik, Unesa bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan penghargaan berupa tabungan pendidikan dan beasiswa studi lanjut kepada para lulusan terbaik dari setiap fakultas.

Beberapa di antaranya adalah, Moh. Turi (S3 Ilmu Keolahragaan, IPK 4,00), Sauqi Sawa Bikalawan (S2 Pendidikan Olahraga, IPK 3,99), Deajay Nabila Bellvarosa (D4 Tata Busana, IPK 3,95), Venna Tanujaya (Pendidikan Bahasa Mandarin, IPK 3,96), serta Ika Wahyu Amelia (Pendidikan Akuntansi, IPK 3,93).

Para peraih IPK tinggi ini menjadi bukti nyata bahwa kedisiplinan, dedikasi, dan doa orang tua adalah kunci dari setiap keberhasilan.

Wisuda ke-117 ini bukan hanya pelepasan, tetapi juga perayaan ketangguhan. Di tengah era digital, disrupsi, dan persaingan global, Unesa menegaskan komitmennya untuk melahirkan lulusan berdaya saing, berkarakter, dan berjiwa sosial tinggi.

Dari Graha Unesa, semangat itu menggema ke seluruh nusantara  membawa pesan bahwa lulusan Unesa bukan hanya pencari kerja, tapi pencipta perubahan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *