Trenggalek | Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) kembali menunjukkan konsistensinya dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Melalui kegiatan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI) bagi guru non-bahasa, BBP Jatim menggandeng 70 peserta luring dan 50 peserta daring dalam pelatihan selama tiga hari, yang berlangsung mulai 22 hingga 25 Juli 2025 di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agoes Setiyono, yang turut mengajak peserta menggaungkan semangat Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.
Kepala BBP Jatim, Puji Retno Hardinintyas, mengapresiasi semangat para guru non-bahasa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia, terutama dalam menulis karya ilmiah. Retno juga mendorong peserta untuk memanfaatkan aplikasi Halo Bahasa sebagai panduan kosakata baku sehari-hari. “Misalnya, kita sering salah menulis ‘praktek’ padahal yang benar adalah ‘praktik’,” ujarnya, Rabu (23/7/2025).
Di hari pertama, peserta mendapat pembekalan dari tiga pemateri. Puji Retno membuka sesi materi dengan menjabarkan regulasi kebijakan pembinaan bahasa dan sastra yang menjadi dasar kerja BBP Jatim, seperti UUD 1945 Pasal 36, UU Nomor 24 Tahun 2009, hingga Perpres Nomor 63 Tahun 2019.
Selanjutnya, penyuluh BBP Jatim, Andi Asmara, membedah secara detail evolusi ejaan dari masa ke masa hingga munculnya EYD V, yang kini menjadi acuan terbaru. Salah satu perubahannya, kata Andi, adalah penggunaan tanda titik dua untuk memisahkan waktu, seperti 13:30:20, yang sebelumnya ditulis dengan titik dalam PUEBI.
Pemateri ketiga, Awaludin Rusiandi, mengajak peserta mengenali bentuk dan pilihan kata, dari kata dasar hingga bentukan seperti prefiks meng- dan peng-. Ia juga berbagi strategi menulis yang sederhana namun efektif untuk memotivasi para guru agar mulai menghasilkan karya tulis.
Kegiatan PKBI ini ditutup hari pertama dengan semangat kolaboratif dan antusiasme tinggi dari para peserta. BBP Jatim berharap kegiatan ini melahirkan guru-guru non-bahasa yang tidak hanya piawai mengajar, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang tertib, lugas, dan ilmiah.(*)