Min.co.id ~ Indramayu ~ Seorang pria berinisial C (44), warga Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, tak berkutik saat Sat Reskrim Polres Indramayu menggerebek rumahnya pada Kamis (13/2/2025) pukul 03.00 WIB. Pasalnya, rumah tersebut dijadikan tempat penimbunan BBM bersubsidi jenis solar dalam jumlah besar.
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan, mengungkapkan bahwa penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang curiga terhadap aktivitas tersangka di SPBUN Limbangan.
“Kami mendapat laporan dari warga tentang seseorang yang sering membeli solar subsidi dalam jumlah besar dengan menggunakan Surat Rekomendasi Pembelian BBM yang mencurigakan. Setelah diselidiki, ternyata benar, BBM tersebut ditimbun di rumahnya,” jelas AKP Hillal.
Modus Operandi: Solar Subsidi Disulap Jadi Ladang Cuan
Tersangka menggunakan Surat Rekomendasi BBM milik orang lain untuk membeli solar subsidi dalam jumlah besar. BBM tersebut kemudian ditimbun di garasi rumahnya, diduga untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Saat penggerebekan, polisi menemukan 115 jerigen berisi solar subsidi, dengan total sekitar 3.450 liter. Tak hanya itu, sejumlah barang bukti lain turut diamankan, di antaranya:
1.Sepeda motor Honda Supra 125
2.5 lembar Surat Rekomendasi BBM dari UPTD Bina Usaha & Produksi Perikanan
3.Gayung, corong plastik, dan baskom sebagai alat bantu penimbunan
4.Papan kayu yang digunakan dalam proses pemindahan BBM
Polisi Ingatkan Hukuman Berat untuk Mafia BBM Subsidi
AKP Hillal menegaskan bahwa penyalahgunaan BBM bersubsidi adalah kejahatan serius, karena merugikan masyarakat yang seharusnya mendapatkan solar dengan harga terjangkau.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi para pelaku penyalahgunaan BBM subsidi. Tersangka kini telah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.
Masyarakat diminta untuk melapor ke pihak berwajib jika menemukan indikasi praktik penyelewengan BBM bersubsidi di sekitar mereka. Polisi memastikan akan menindak tegas pelaku yang mencoba mempermainkan subsidi pemerintah demi keuntungan pribadi.(*)
Editor : Achmad