Min.co.id ~ Jakarta ~ Dunia penyiaran memasuki babak baru dengan hadirnya televisi digital (DTV) yang menawarkan pengalaman menonton lebih tajam, jernih, dan kaya fitur dibandingkan televisi analog. Sejak pertama kali diuji coba pada tahun 2000, DTV terus berkembang pesat dan menjadi standar penyiaran di berbagai negara.
DTV menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk mengirimkan sinyal gambar dan suara dalam bentuk data, memungkinkan tayangan beresolusi tinggi (HDTV) dengan rasio layar lebar 16:9. Tak hanya itu, efisiensi spektrum frekuensinya memungkinkan satu kanal analog digantikan oleh lebih dari lima saluran digital, memberikan lebih banyak pilihan tayangan bagi pemirsa.
Beberapa standar penyiaran digital yang digunakan di dunia meliputi DVB (diadopsi 60 negara), ATSC (9 negara), ISDB (digunakan di Jepang dan Amerika Selatan), DTMB (Tiongkok), serta DMB yang dikembangkan di Korea Selatan untuk siaran ke perangkat bergerak seperti ponsel dan laptop.
Seiring dengan transisi global ke penyiaran digital, era televisi analog semakin mendekati akhir. Kini, menonton televisi bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengalaman multimedia interaktif dengan kualitas visual dan audio yang lebih superior. (*)
Editor: Achmad