Min.co.id ~ Jakarta ~ Bambu runcing, atau prìng lancìp, bukan sekadar tombak sederhana yang terbuat dari bambu tajam, tetapi juga menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Senjata tradisional ini mencerminkan semangat juang tanpa batas, bahkan di tengah keterbatasan persenjataan saat melawan penjajah.
Dari Senjata ke Lambang Keberanian
Bambu runcing telah menjadi ikon di berbagai daerah di Indonesia, melambangkan keberanian dan semangat pantang menyerah. Senjata ini digunakan oleh pejuang kemerdekaan dalam pertempuran melawan pasukan kolonial, menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, bahkan alat sederhana pun dapat menjadi senjata yang menggentarkan musuh.
Jenderal Bambu Runcing: Subchi dari Parakan
Salah satu tokoh yang dikenal dalam sejarah bambu runcing adalah Subchi dari Parakan, Temanggung, yang mendapat gelar “Jenderal Bambu Runcing”. Ia adalah penasihat Barisan Muslimin Temanggung (BMT), yang kemudian berkembang menjadi Barisan Bambu Runcing (BBR). Keberanian dan pengaruhnya dalam menggerakkan perlawanan rakyat menjadikan namanya abadi dalam sejarah perjuangan Indonesia.
Bambu runcing bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga warisan semangat perjuangan yang tetap hidup dalam jiwa bangsa. Dari masa penjajahan hingga era kemerdekaan, simbol ini terus menginspirasi generasi penerus untuk mempertahankan nilai keberanian dan keteguhan dalam menghadapi tantangan.(*)
Editor : Achmad