Gerakan Bersama Purwakarta: Menuju Generasi Emas Tanpa Stunting

Min.co.id ~ Purwakarta ~Menyongsong bonus demografi yang diproyeksikan akan dinikmati Indonesia pada tahun 2045, Pemkab Purwakarta meluncurkan gerakan masif untuk mengatasi stunting, sebuah masalah yang dapat mengancam potensi generasi mendatang. Dengan peningkatan kualitas data, pendampingan keluarga, dan deteksi dini, Purwakarta bertekad untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat dan cerdas.

Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan angka stunting yang terungkap dalam data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia. “Pada tahun 2023, angka stunting di Purwakarta adalah 21,8 persen, namun pada tahun 2024 naik menjadi 24 persen. Kenaikan ini hampir merata di beberapa daerah di Jawa Barat dan juga secara nasional,” ujarnya dalam acara Rembuk Stunting di Bale Yudistira, Kamis (4/7/2024).

Benni menekankan pentingnya penanganan stunting sebagai upaya kolektif untuk mempersiapkan generasi yang produktif dan mampu memanfaatkan bonus demografi dengan baik. “Bonus demografi ini harus menjadi nilai tambah bagi bangsa. Jika tidak, kita bisa menghadapi bencana demografi dengan banyaknya penduduk usia kerja yang tidak produktif,” jelasnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, Pemkab Purwakarta telah mengembangkan mekanisme khusus untuk menangani stunting. Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia, terdapat sekitar 15 ribu balita yang perlu mendapatkan perhatian khusus. “Kita harus tahu siapa mereka, di mana mereka tinggal, dan bagaimana kondisi mereka secara rinci,” kata Benni, menegaskan pentingnya pendekatan by name, by address.

Program penanggulangan stunting di Purwakarta melibatkan berbagai intervensi, termasuk pemberian makanan bergizi, edukasi kesehatan, dan pemantauan pertumbuhan anak. “Kita sudah melihat hasilnya, dari 1.200 anak yang didata, sekitar 300 anak sudah keluar dari status stunting. Namun, ada juga 400 anak baru yang terkena stunting,” tambah Benni.

Benni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam gerakan ini. “Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Kita harus memastikan bahwa generasi mendatang bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah konkret ini, Purwakarta berharap dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan menyongsong masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda, sekaligus mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.(triadi)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *