Min.co.id ~ Jakarta ~ Rokok elektrik atau vape belakangan ini menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama remaja baik laki-laki maupun perempuan. Banyak yang beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional. Namun, anggapan tersebut perlu diluruskan.
Mitos dan Fakta Rokok Elektrik:
Mitos: Rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional. Rokok elektrik tidak mengandung nikotin. Rokok elektrik membantu berhenti merokok dan uap rokok elektrik tidak berbahaya.
Dari hasil penelitian ditemukan sejumlah fakta terkait vape, yakni:
Rokok elektrik tetap mengandung bahan kimia berbahaya, meskipun kadarnya lebih rendah daripada rokok konvensional.
Rokok elektrik mengandung nikotin yang bersifat adiktif.
Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa rokok elektrik membantu berhenti merokok.
Uap rokok elektrik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
Bahaya Rokok Elektrik:
Kerusakan paru-paru: Beberapa kasus kerusakan paru-paru yang serius telah dikaitkan dengan penggunaan rokok elektrik. Penyakit jantung: Nikotin dalam rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kanker: Bahan kimia berbahaya dalam rokok elektrik dapat meningkatkan risiko kanker.
Kecanduan nikotin: Nikotin dalam rokok elektrik bersifat adiktif, sehingga dapat membuat penggunanya sulit untuk berhenti.
Rokok elektrik tidak aman dan tidak boleh digunakan. Bahaya rokok elektrik sama dengan bahaya rokok konvensional, bahkan mungkin lebih berbahaya. (red)