Mendoakan Dunia Tetap Damai, Istigosah Nusantara Bakal Digelar di Korem 063/SGJ

Min.co.id-Cirebon- Bagi umat muslim Allah SWT adalah satu-satunya tempat untuk memohon pertolongan. Banyak cara untuk meminta pertolongan kepada Allah, salah satunya dengan istighosah.

Istighosah sebenarnya sama dengan berdoa, tetapi yang diminta bukan hal yang biasa.
Oleh sebab itu, istighosah sering dilakukan secara bersama-sama agar Allah SWT berkenan untuk mengabulkan permohonan tersebut.

Dalam mendoakan kondisi dunia saat ini terutama Bangsa Indonesia, di Kota Cirebon tepatnya Lapangan Korem 063 Sunan Gunung Jati, Minggu 6 November 2022 akan dilaksanakan Istigosah Nusantara.
Ketua Majelis Dzikri Sholawat SGJ, KH Maksum Hidayatullah mengatakan kegiatan secara khusus dilakukan untuk mendoakan untuk kedamaian Bangsa dan negara Indonesia.
“Saat ini kondisi bangsa Indonesia dan dunia sedang tidak baik. Menjelang tahun 2023 mendatang kita juga terancam berbagai resesi,” ungkap Maksum.
Maksum menambahkan istigosah sebagai ikhtiar memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT agar selamat dari resesi dunia dan Pandemi Covid-19 atau virus corona.
Istighosah untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT ini dilakukan melibatkan sekitar 5000 orang dari delapan wilayah Korem 063 SGJ.

Melalui istighosah, kita tentu mengharapkan ridho dari Allah SWT agar mengijabah doa-doa hamba-Nya yang memohon pertolongan kepada-Nya.
Berdoa dengan penuh keikhlasan serta kekhusyukan akan membawa kita pada keselamatan.

“Mudah-mudahan kebersamaan kita, keikhlasan kita, kekhusyukan kita beristighosah yang akan dipandu oleh puluhan para ulama dari delapan Kabupaten se Wilayah Hukum Korem 063 SGJ,” kata Maksum.

Istigosah Nusantara pertama dilakukan dengan memadukan kata sebagian Indonesia untuk mewujudkan kesetaraan bersama.
Dalam kegiatan meleburkan semua kekuatan masyarakat tanpa melihat ras, suku atau asal peserta yang mengikuti.
Kegiatan juga didukung semua angkatan di tubuh TNI yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polri.
Dan dihadiri ribuan ulama dari 8 Kabupaten serta semua unsur Agama Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan lainnya.
Kegiatan dikemas dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila dalam mewujudkan kebersamaan dan keseteraan.
“Perhelatan nasional ini juga melibatkan semua agama sehingga mampu mewujudkan kebersamaan,” tandas Maksum.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *