Mobil Jarang di Pakai,Ini Resikonya

Min.co.id- Siapa sangka kendaraan yang jarang dipakai akan lebih awet? Faktanya, justru jika lama tak digunakan maka akan memicu potensi timbulnya gejala berbagai kerusakan.

Tak terkecuali dengan mobil. Dimana, sudah barang tentu mobil yang jarang digunakan untuk berkendara, justru sangat berpotensi sekali mengalami kerusakan yang sangat parah.

Karena, pada dasarnya kendaraan itu memang ditujukan sebagai alat Transportasi yang memang berguna untuk menunjang aktivitas mobilitas para penggunanya.

Oleh sebab itu bila fungsi daripada mobil yang mulai jarang dikendarai maka akan terjadi masalah pada beberapa komponen. Seperti soal kelistrikan, kerusakan elektronik, dan kondisi oli yang jelas akan mulai mengendap.

Di satu sisi, kondisi mobil yang dalam kurun waktu lama tak digunakan juga memiliki potensi terhadap kerusakan pada bagian fitur-fitur interior. Meskipun dalam kondisi tertutup.

Nah, sebagai bahan informasi saja, berikut resiko yang akan terjadi bila mobil jarang dipakai dalam waktu yang lama. Yuk, kita simak bersama-sama ulasan lengkapnya.

Dalam beberapa kasus, tentu saja ada kerusakan yang seringkali terjadi pada mobil. Yang mana, biasanya kerusakan itu muncul bukan disebabkan karena pemakaian melainkan justru karena mobil jarang digunakan. Nah, berikut ulasannya.

Aki Mobil Mudah Tekor

Tidak bisa untuk kita pungkiri bahwa kondisi mesin mobil yang jarang dihidupkan apalagi tak pernah dipanaskan maka secara otomatis bakal berdampak pada kondisi aki.

Dimana, akan membuat tenaga listrik atau voltasi pada aki mobil yang jarang digunakan akan kian berkurang.

Bukan tanpa sebab mengingat saat mobil dalam keadaan mati, tetap saja kabel yang menempel pada aki akan sedikit mengkonsumsi daya listrik meski dalam kapasitas yang sedikit atau kecil.

Di samping itu, tenaga kelistrikan pada aki mobil juga biasanya didapat dari pergerakan mekanisme mesin itu sendiri yang mengubahnya ke tenaga listrik.

Sehingga, jika mobil sering dihidupkan maka sudah jelas akan membuat kondisi tenaga listrik di dalam aki tetap hidup.

Maka dari itu, jika Anda memang lebih cenderung memarkirkan mobil di garasi karena padatnya aktivitas, tentu akan lebih baik bilamana setiap kabel yang terhubung aki dilepas jika memang mobil tak akan digunakan.

Atau, setidaknya melakukan pemanasan mesin ringan tiap pagi selama 5 menit saja untuk mencegah terjadinya penyusutan daya aki sendiri.

Kondisi Ban yang Tiba-Tiba Kempes

Kemudian, masalah lain yang biasanya akan muncul jika mobil jarang dipakai terletak pada kondisi ban yang mulai kempes habis angin secara drastis.

Kenapa demikian? Tentu saja hal itu tak bisa dilepaskan dari kondisi mobil yang stagnan. Karena, tak bisa dipungkiri bahwa mobil yang terlalu banyak diam di garasi bisa berpotensi mengurangi tekanan angin pada ban.

Yang mana, kondisi ban mobil bisa kian berkurang angginnya atau bahkan hilang angin. Hal ini dikarenakan mobil selalu dalam kondisi diam dan bagian bawah ban tetap rata dengan tanah. Selain itu juga bisa disebabkan oleh adanya kebocoran halus.

Maka oleh sebab alasan itu, sangat disarankan paling tidak untuk selalu mengecek kondisi ban mobil sesekali meskipun memang jarang digunakan untuk berkendara.

Sehingga, kondisi ban pada mobil menjadi lebih diperhatikan sekaligus mendapat perawatan agar tidak mudah kempes saat mobil jarang digunakan.

Berpotensi Memicu Kerusakan Fitur Elektronik

Beberapa mobil yang memang memiliki berbagai bekalan fitur elektronik, sudah barang tentu juga akan berpotensi mengalami kerusakan jika lama tak digunakan.

Misalnya akan terjadi kerusakan di bagian power window, pengaturan jok, atau di pengaturan spion.

Karena, sistem operasi pada fitur-fitur elektronik di sini memang tak bisa dilepaskan dari sektor aki mobil yang memang menjadi sumber tenaga atau daya listriknya.

Oleh sebab itu, sangat disarankan sekali untuk mengecek bagian sistem elektronik. Bahkan, lakukan pemanasan mobil setiap dua hari sekali selama 5 menit saja agar daya di dalam aki terisi.

Dengan demikian maka komponen elektronik pun juga akan ikut tetap bekerja atau beroperasi meski jarang digunakan.

Dikarenakan memiliki kemungkinan kerusakan yang sangat parah maka sebaiknya untuk selalu memastikan bahwa komponen elektronik pada mobil Anda selalu dalam kondisi normal.

Mengingat, jika mobil jarang digunakan, sudah pasti akan membuat fitur-fitur elektronik lambat dalam menjalankan fungsinya.

Banyak Tumbuh Jamur

Di satu sisi, tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi mobil yang jarang digunakan atau dipakai untuk berkendara, seringkali ditumbuhi oleh jamur. Apalagi, jika kondisi sekitarnya lembab dan kotor.

Biasanya, jamur seperti ini sangat mudah muncul di sisi bodi atau sektor eksteriornya dengan tanda seperti bercak-bercak putih yang menempel.

Tak hanya itu saja, bahkan di dalam ruang kabin pun juga sangat berpotensi sekali tumbuh jamur yang tentu saja sangat merugikan Anda sebagai pemilik.

Maka dari itu, untuk mengatasi resiko dari mobil yang jarang dipakai seperti ini, sebaiknya untuk diletakkan atau dijemur sebentar untuk mengurangi kondisi udara yang lembab.

Atau, paling tidak usahakan untuk membuka kaca mobil agar ada sirkulasi udara yang keluar masuk di dalam mobil.

Sebab, tak bisa dipungkiri memang bahwa kondisi udara yang lembab sangat memicu sekali timbulnya fungi yang mengakibatkan berkembangnya jamur di tiap bagian yang lembab,

Terjadinya Korosi pada Bagian Rem

Mobil yang sudah cukup lama tak dipakai juga sangat berpotensi sekali memicu timbulnya karatan akibat proses korosi.

Terutama pada bagian atau komponen yang berbahan material dari besi. Sudah barang tentu akan membuat karatan.

Seperti pada bagian rem mobil sekaligus piringan cakram yang biasanya seringkali mengalami korosi yang parah karena mobil sudah sangat lama sekali tak digunakan. Terlebih jika mobil setelah dicuci dan tak pernah dipakai dalam waktu yang lama.

Bahan Bakar dan Oli yang Mulai Mengendap

Di lain sisi, kondisi yang sudah barang tentu menjadi problem ketika mobil jarang digunakan atau dipakai, tentu saja adalah pada bagian bahan bakar dan olinya yang mengendap.

Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa sirkulasi bahan bakar maupun oli tidak akan beroperasi atau berjalan sebagaimana mestinya.

Sehingga, proses pengendapan pun menjadi lebih mudah terjadi. Jika resiko akibat mobil sering didiamkan ini dibiarkan begitu saja maka justru akan mempermudah kerusakan pada mesin mengingat endapan bahan bakar maupun oli yang mulai mengental.

 

Oke kawan, demikian tadi beberapa informasi terkait dengan resiko jika mobil jarang digunakan oleh pemilik.

Jadi, secara tak langsung, Anda tentunya sudah bisa memahami apa saja akibat yang bakal terjadi jika nantinya mobil mulai tak sering dikendarai.

Nah, semoga saja informasi terkait dengan beberapa resiko jika mobil mulai jarang digunakan di atas bisa menjadi informasi penting yang tentunya bakal semakin menambah wawasan teman-teman terkait soal bagaimana langkah perawatan mobil yang tepat.

sumber :semisena

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *