Tradisi Masyarakat Indramayu Masih dilestarikan

Min.co.id-Indramayu-Kabupaten Indramayu sangat kaya akan adat istiadat leluhur yang hingga saat ini masih terus terpelihara. Salah satunya yaitu yang dilakukan oleh warga Blok Bondol Desa Brondong Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.

Setiap satu tahun sekali di antara bulan Muharam dan Safar selalu diadakan tradisi mermule atau yang biasa disebut dengan Tradisi Unjungan oleh masyarakat setempat.

Salah seorang tokoh masyarakat, Rafih (38) mengatakan, tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat.

Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Ujar Bambang BUMDES kec. Pasekan.

“Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat,” ujarnya

Bambang menjelaskan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Makam Ki Jaka dolog atau kebuyutan di desa setempat lalu melaksanakan doa bersama dan pengajian umum.

“Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi ini ialah nasi dan lauk pauk dan buah-buahan adapun makanan ringan, yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan,” ujar dia.

Setelah itu, dilanjut dengan kirab budaya dan seni kreasi keliling desa yang menampilkan kesenian tradisional dan kreativitas masyarakat setempat.

“Arak-arakan dengan kesenian tradisional ini yang menjadi acara intinya, warga arak-arakan dengan berkeliling desa,” ujar dia. Menurut Tarkim, Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya.

Kegiatan ini juga membuntikan bahwa kekompakan serta gotong royong antar warga selalu terjaga.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *