MOU 60 – 100 ton per hari sampah ditangani KAMISAMA pasar induk Caringin

Min.co.id-Majalengka-Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun ini diisi dengan Penandatanganan MOU Kawasan Minimalisasi Sampah Mandiri (KAMISAMA) pasar induk Caringin Dalam Rangka Mewujudkan Misi Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan di pasar Induk caringin Bandung pada hari senin (21/2/2022)

Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional menjadi momentum yang wajib dijadikan refleksi untuk kita khususnya warga Bandung Raya pada kejadian bencana ekologis yang terjadi tepat di hari yang sama di tahun 2005 di TPA Leuwigajah yang menewaskan 157 warga masyarakat TPA saat itu.

Dalam kurun waktu 17 tahun sudah bencana itu berlalu dan seharusnya menjadi ukuran yang cukup lama dan ideal untuk menghasilkan sebuah terobosan terbaik dari sebuah sistem pengolahan sampah sebagai salah satu upaya dalam rangka menjadi bagian solusi.

Momentum inilah yang menggugah para pegiat lingkungan Hejotekno & Management Pasar Induk Caringin untuk memberikan solusi dengan melakukan kerjasama dalam hal pengelolaan sampah berbasis Hulu dengan konsep Zero Waste bernama KAMISAMA (Kawasan Minimalisasi Sampah Mandiri) Pasar induk Caringin.

Hal tersebut di inisiasi Hejotekno & Management Pasar Induk Caringin dengan melakukan penandatanganan Nota kesepahaman dan disepakati bahwa program ini akan dimulai tahun ini dengan target pengelolaan sampah tuntas kapasitas 60-100 Ton/Hari.

Betha Kurniawan, CEO Hejotekno, memaparkan terkait rencana teknologi yang akan di implementasikan dalam KAMISAMA Pasar Induk Caringin adalah menggunakan 3 Konsep yaitu Biokonversi untuk sampah Organik (70%), Pemanfaatan Sampah Ekonomis (10%) dan Pemusnahan Residu (20%) dengan Teknologi Incinerator Ramah Lingkungan
STUNGTAxPINDAD yang diproduksi oleh PT. PINDAD (Persero) yang juga bekerjasama dengan Hejotekno yang sudsh berlabel SNI dan Teknologi Ramah Lingkungan (TRL) dari KLHK. “Sehingga dengan program KAMISAMA ini, sampah habis tuntas di sumber sampah dengan cara yang baik dan ramah lingkungan”, ungkap Betha.

Ketua Umum Gerakan Hejo Eka Santosa yang ikut mendorong lahirnya Hejotekno mengatakan bahwa penyelesaian sampah harus menjadi upaya yang serius sebagai pengabdian terbaik bagi alam dan kita tidak terus melakukan kejahatan ekologi karena menjadi pihak yang membebani siapapun termasuk alam dengan sampah yang kita produksi.

Acara Hari Peduli Sampah Nasional ini dihadiri langsung oleh Plt. Walikota Bandung Yana Mulyana, Pembuna Koppas Induk H.Agung Suryamal, S.H, Eka Santosa Ketua Gerakan Hejo, Dudy Prayudi Kadis DLHK, Didi Ruswandi Kadis DBMSDA, Cucu Saputra Ketua PGRI Kota Bandung dan unsur Muspika Babakan Ciparay.

Dalam sambutannya Walikota Bandung Yana Mulyana mengatakan sangat mengapresiasi rencana kegiatan pengelolaan sampah berbasis kawasan tuntas di pasar induk Caringin sebagai sebuah ikhtiar menyelesaikan masalah sampah dari sumbernya, sebagaimana diketahui bahwa produk sampah di kota Bandung 1.500 ton perhari dan Pemerintah Kota baru mampu mereduksi 20% sampai 30% sampah Kota Bandung tersebut.

Mudah- mudahan program baik ini bisa kita lakukan dan ini merupakan satu model dan bisa direplikasi di beberapa pasar karena pemerintah kota memiliki 37 pasar tradisional yang juga memproduksi banyak sampah untuk harapannya kedepan dapat pula diaplikasikan program ini. Sehingga masalah sampah di Kota Bandung dapat tersolusikan tanpa harus mengangkut-angkut lagi sampah ke TPA dan terus mencemari lingkungan pungkasnya (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *