Min.co.id-Majalengka-Usaha reparasi perkakas keliling ternyata masih eksis di Kabupaten Majalengka. Zaman boleh berubah tapi jasa reparasi panci dandang ceret bocor dan perkakas dapur lainnya masih bertahan meski lahir aneka produk perabot modern produksi pabrikan. Buktinya usaha ini masih ada yang menjalankan di Kabupaten Majalengka.
Adalah tangan kreatif Kundeng (47) atau sering disebut “Mang Kundeng” asal Desa Tegalaren, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka yang masih setia memperbaiki perkakas masak dapur rusak menjadi baru.
Lebih 22 tahun Mang Kundeng berkeliling jasa reparasi tambal panci di Kabupaten Majalengka. Usianya sudah hampir berkepala lima. Tapi tangannya masih terampil memukul mematri dan melipat lempengan seng alumunium yang ia kerjakan di rumahnya.
“Saya menawarkan jasa renovasi panci itu dengan berkeliling desa-desa di kabupaten Majalengka bahkan pernah ke luar kota. Saya setiap ke salah satu desa cara pengerjaanya itu dengan pelanggan menitipkan panci yang rusak, kemudian saya servis di rumah paling lama dua hari setelah itu saya antarkan lagi ke pelanggan dan baru setelah itu baru pembayaran,” ujar Kundeng menerangkan sistem pemesanan jasanya, Sabtu (02/10/2021).
Menjadi tukang reparasi perkakas dapur adalah cara Kundeng mencari rejeki bagi keluarganya.
“Dulu belajarnya di Jombang-Jawa Timur,” kata Kundeng mengawali cerita.
Dalam sehari Mang Kundeng mengaku mampu memperbaiki sekitar 30 panci rusak mulai dari mengganti dasaran bolong hingga memasang gagangnya. Sementara untuk biaya jasa servis mematok harga antara 20-50 ribu rupiah tergantung besar kecil panci dan material. Dempul almunium, stainless tebal tipis.
Entah sudah berapa ratus atau bahkan ribu perkakas dapur yang telah ia reparasi.
Dari ketekunan Kundeng ini keluarganya menjalani hidup berkecukupan. Menurutnya semua harus disyukuri meski tidak banyak, karena hasil jasa tambal panci ini mampu mencukupi kebutuhannya. Namun, tak hanya mencari nafkah ternyata ia mempunyai tujuan ingin bermanfaat bagi orang banyak.
“Alhamdulillah dengan profesi servis panci ini bermanfaat bagi masyarakat. Contohnya beli panci seharga delapan puluh ribu rupiah kalau kita renovasi kan minimal cuman dua puluh ribu, jadikan banyak manfaatnya lah gitu,” ujar Kundeng yang merasa bahagia dengan profesinya sebagai tukang reparasi keliling panci.
Suka duka ia lewati dalam menekuni usahanya. Namun baginya hal itu bukan menjadi hambatan.
“Profesi saya yang saya geluti berdasarkan kepercayaan dengan pelanggan. Pancikan saya bawa pulang dulu ke rumah, kan kadang-kadang orang kan ga percaya semua, dan ada yang ngomong enak dan ngomong ga enak. Tapi Alhamdulilah kan ketika tetangganya melihat bahwa panci sudah dikembalikan, Inshaallah semuanya percaya, bahkan akhirnya berlanggan, itulah enaknya,” Sambil menjelaskan dengan ramah layaknya menwarkan jasanya, pria yang berambut gondrong ini.
Bahkan Kudeng tak jarang memberikan jaminan kepada pelanggannya berupa uang sebagai jaminan barang pelanggan yang dititipkannya, yang kemudian setelah selesai direparasi uang jaminan itu dikembalikan beserta uang pembayaran jasanya.
Ia pun berpesan Kepada Ibu-ibu rumah tangga agar jangan membuang panci atau perkakas rumah tangga yang sudah rusak selama masih bisa diperbaiki. Karena dengan reparasi, panci menjadi seperti baru lagi dan dapat dimanfaatkan kembali dengan biaya yang ringan, tidak usah beli baru. (SP)