Min.co.id – Indramayu – Aroma lezat donat langsung menyeruak dari dalam rumah sederhana di jalan Terusan blok Mandrat tanggul kali, Sindang, Kabupaten Indramayu. Baunya sontak menusuk hidung dan menggugah selera.
Di sudut dapur, Sugiarto S.pd (31) sibuk menata adonan donat yang sudah matang. Pemilik usaha Donat kentang dan risol itu bersiap-siap merias donat-donatnya dengan beragam topping.
Pelaku usaha mikro kelas rumahan seperti dirinya sempat terpuruk akibat pandemi, kini bangkit dan bertahan dengan modal sendiri sekisar 200 ribu.
“Ini kesibukan saya tiap pagi. Jam 04.30 WIB, saya sudah bangun dan langsung mengolah adonan, sebelum berangkat kerja sekitar jam 07.00,’’ ujar Sugiarto S.PD(31).
Kendati telah memiliki usaha sendiri, Sugiarto S.pd belum berani melepaskan pekerjaannya sebagai guru honor PJOK yang telah ditekuninya selama 10 tahun.
“Biaya hidup dengan anak 1 dan istri ,yang jadi saya tetap bertahan, eman-eman (sayang) gajinya. Entah sampai kapan, usaha ini bisa jadi tumpuan hidup, apalagi pandemi belum berakhir,’’ ungkap Sugiarti S.pd.
Pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir, praktis memukul pelaku usaha mikro, seperti Sugiarto. Usaha kelas rumahan itu, masih menjadi usaha sampingan, di luar pekerjaan utamanya sebagai guru honor. Sugiarto mengaku, usaha yang dilakoni sejak setahun silam itu, sebelum pandemi, sempat berjaya. (Vino)