MADIUN |PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga keterjangkauan transportasi publik serta kelancaran mobilitas masyarakat selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui pemberian diskon tarif kereta api dan pelibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Tohari, mengatakan kebijakan tarif ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam memastikan akses transportasi publik tetap terbuka dan terjangkau bagi masyarakat.
“KAI memberikan diskon tarif sebesar 30 persen khusus untuk layanan Kereta Api Ekonomi Komersial. Program ini berlaku untuk perjalanan dengan jadwal keberangkatan mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026,” ujar Tohari.
Selain itu, KAI juga menghadirkan diskon sebesar 25 persen untuk layanan kereta api jarak jauh berbagai kelas, mulai dari Eksekutif, Luxury, hingga Compartment. Promo tersebut berlaku untuk pembelian tiket pada periode 25–31 Desember 2025, dengan jadwal keberangkatan kereta api mulai 29 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Menurut Tohari, selama masa Angkutan Nataru hingga 4 Januari 2026, KAI Daop 7 Madiun menyediakan sebanyak 1.067 tempat duduk untuk kereta api keberangkatan awal dari wilayah Daop 7.
Sementara itu, secara kumulatif sejak 18 Desember hingga 28 Desember 2025, KAI Daop 7 Madiun telah melayani 102.682 penumpang keberangkatan dan 114.111 penumpang kedatangan.
Selain menghadirkan program diskon, KAI Daop 7 Madiun juga melakukan inovasi layanan dengan menggandeng pelaku UMKM melalui Bazar UMKM Spesial Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Stasiun Madiun. Kegiatan ini diperpanjang hingga Selasa, 30 Desember 2025, sebagai upaya mendukung penguatan ekonomi lokal sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanannya dan melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI. Dengan tarif yang lebih terjangkau dan layanan yang terus ditingkatkan, kami berharap perjalanan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dapat berlangsung aman, nyaman, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian,” tutup Tohari. (Chandra)










Komentar