JAKARTA | Tidak semua orang memiliki kemewahan waktu di pagi hari untuk berolahraga. Padatnya aktivitas sejak subuh hingga senja membuat malam hari menjadi satu-satunya celah untuk bergerak. Kabar baiknya, olahraga malam tak selalu identik dengan risiko, justru bisa menjadi sahabat jantung bila dilakukan dengan bijak.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur—termasuk di malam hari—mampu meningkatkan fungsi jantung, menurunkan tekanan darah, dan meredam stres setelah seharian penuh beraktivitas. Sebuah studi mencatat, lari malam selama 30 menit mampu membakar 240 hingga 360 kalori, sekaligus membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur, asalkan dilakukan tidak terlalu mepet dengan waktu istirahat.
Menariknya, riset yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology (2020) mengungkapkan bahwa performa otot justru lebih optimal pada malam hari. Suhu tubuh yang lebih hangat dan fleksibilitas otot yang meningkat membuat tubuh lebih siap bergerak, sehingga risiko cedera bisa lebih rendah dibandingkan olahraga pagi—tentu dengan catatan pemanasan dilakukan secara benar.
Meski begitu, olahraga malam bukan tanpa catatan. Aktivitas fisik yang terlalu berat dan dilakukan menjelang tidur dapat membuat detak jantung tetap tinggi, sehingga tubuh sulit memasuki fase istirahat. Minimnya pencahayaan juga bisa meningkatkan risiko cedera, terutama bagi pelari atau pesepeda di luar ruangan. Bagi penderita penyakit jantung tertentu, olahraga intens di malam hari bahkan berpotensi menambah beban kerja jantung.
Karena itu, para ahli menyarankan olahraga malam dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, yoga, peregangan, atau bersepeda santai. Waktu idealnya adalah 90 hingga 120 menit sebelum tidur, memberi kesempatan bagi tubuh untuk menurunkan detak jantung dan suhu tubuh secara alami.
Dengan pengaturan yang tepat, olahraga malam bukan sekadar alternatif darurat bagi mereka yang sibuk, melainkan ritual sehat yang mampu menjaga jantung tetap prima sekaligus membantu tidur lebih nyenyak. Saat malam tiba, tubuh tetap bisa bergerak—dan jantung pun tetap terjaga kesehatannya. (*)










Komentar