INDRAMAYU | Jawa Barat tak akan pernah menjadi istimewa tanpa Indramayu yang istimewa. Begitu pula sebaliknya, Indramayu tak mungkin melesat tanpa Jawa Barat yang kuat. Kesadaran inilah yang mengikat kuat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Komitmen tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unpad yang digelar di Aula Bappeda Litbang Kabupaten Indramayu, Selasa (23/12/2025). Rakor ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Herman Suryatman, Bupati Indramayu Lucky Hakim, serta Direktur Pendidikan Non Gelar Unpad drg. Erli Sarilita.
Dalam arahannya, Sekda Jabar Herman Suryatman menegaskan bahwa Pemprov Jabar bersama Unpad sangat serius menjadikan Indramayu sebagai lokus strategis KKN tematik. Program ini dijadwalkan berlangsung selama 9 Januari hingga 9 Februari 2026, dengan pendekatan paket lengkap—mulai dari identifikasi persoalan hingga tindak lanjut program pembangunan.
“Indramayu kami jadikan daerah uji coba KKN tematik dengan pendekatan menyeluruh. Hasilnya tidak berhenti di laporan, tapi akan ditindaklanjuti melalui program pembangunan lanjutan,” ujar Herman.
Ia mengungkapkan, kehadirannya di Indramayu merupakan penugasan langsung dari Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengingat Indramayu menjadi salah satu daerah yang mendapat atensi khusus Pemprov Jabar.
Menurut Herman, keberhasilan KKN tidak hanya bergantung pada mahasiswa, tetapi juga pada kepemimpinan camat dan kuwu sebagai tuan rumah, serta keterlibatan aktif perangkat desa dan tokoh masyarakat dalam membangun semangat gotong royong.
“Kolaborasi lintas sektor dan kepemimpinan di tingkat desa dan kecamatan menjadi kunci agar KKN benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Indramayu,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim menyambut hangat kehadiran ribuan mahasiswa Unpad di Kota Mangga. Ia menyebut, kehadiran mahasiswa yang menjadikan Indramayu sebagai laboratorium sosial merupakan sebuah keberkahan dan peluang besar bagi daerah.
Bupati mengakui, Indramayu masih dihadapkan pada tantangan serius, mulai dari rendahnya angka partisipasi pendidikan hingga tingginya angka kemiskinan di sejumlah wilayah pelosok.
“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Mahasiswa KKN kami harapkan menjadi agen perubahan yang mampu mentransfer ilmu secara aplikatif dan mudah dipahami masyarakat,” ujar Lucky.
Menurutnya, pengetahuan akan lebih cepat diterima jika disampaikan melalui praktik langsung di lapangan, bukan sekadar teori. Karena itu, ia meminta para kuwu dan camat memanfaatkan momentum KKN Unpad secara optimal.
“Mahasiswa Unpad berasal dari berbagai disiplin ilmu. Tempatkan mereka sesuai kebutuhan dan potensi desa agar manfaatnya benar-benar terasa,” pesannya.
Di sisi lain, Direktur Pendidikan Non Gelar Unpad drg. Erli Sarilita menjelaskan, KKN Unpad merupakan bentuk pembelajaran berbasis masyarakat sekaligus wujud nyata pengabdian perguruan tinggi bagi pembangunan Jawa Barat.
Sebanyak 3.412 mahasiswa Unpad akan diterjunkan, dengan 2.635 mahasiswa disebar di 158 desa pada 31 kecamatan di Indramayu, sementara 777 mahasiswa lainnya ditempatkan di Kabupaten Sumedang. Pelepasan mahasiswa KKN dijadwalkan pada 9 Januari 2026 di GOR Unpad Jatinangor.
“Kami menitipkan mahasiswa kepada pemerintah daerah dan masyarakat Indramayu agar mereka belajar langsung dari kehidupan masyarakat, sekaligus berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan Jawa Barat,” pungkas Erli.
Dengan digelarnya Rakor ini, KKN Unpad diharapkan tidak sekadar menjadi agenda akademik tahunan, melainkan ruang lahirnya solusi desa, penguatan kolaborasi, dan fondasi masa depan Indramayu yang lebih hebat—untuk Jawa Barat yang benar-benar istimewa. (*)










Komentar