CHONBURI | Harapan tinggi yang dibawa tim bulutangkis putri Indonesia ke final SEA Games 2025 harus tertahan di titik perak. Dalam laga penuh tensi di Chonburi, Rabu (10/12/25), Srikandi Merah Putih harus mengakui keunggulan tuan rumah Thailand dengan skor akhir 1-3.
Pertarungan final ini bukan sekadar duel berebut angka—ia berubah menjadi drama penuh naik turun, berliku dari awal hingga akhir. Indonesia tampil percaya diri dan bahkan mampu memetik kemenangan pertama, memberi sinyal kuat bahwa peluang emas terbuka lebar.
Namun, di balik gemuruh dukungan publik tuan rumah, Thailand bangkit seperti tersengat semangat baru. Tiga partai berikutnya menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Smash-smash akurat, penguasaan tempo, dan determinasi tinggi membuat Thailand membalikkan keadaan dan mengamankan kemenangan krusial.
Setelah perjuangan panjang, Indonesia akhirnya harus puas berada di posisi kedua. Medali perak menjadi buah dari pertarungan keras para atlet muda yang tak gentar menghadapi tekanan suporter tuan rumah.
Thailand, yang tampil di hadapan publik sendiri, berhak meraih emas setelah menunjukkan kualitas permainan yang stabil dan agresif.
Meski belum berhasil membawa pulang emas, perjalanan Srikandi Indonesia tetap meninggalkan catatan penting: mental kuat, daya juang yang tak meredup, dan pondasi regenerasi yang semakin matang. Kekalahan ini bukan akhir, melainkan bahan bakar menuju ajang berikutnya.
Di Chonburi, Srikandi Merah Putih mungkin belum mengangkat emas tapi mereka pulang membawa cerita tentang keberanian, semangat, dan harapan yang masih menyala. (*)







Komentar