Jangan Salah Baca! Begini Cara Memahami Kode Sekring Mobil yang Sering Bikin Pemilik Panik

JAKARTA | Di balik dashboard mobil yang tampak rapi, tersembunyi sebuah dunia kecil penuh simbol dan angka yang sering membuat pemilik kendaraan mengernyitkan dahi: kode sekring.

Meski bentuknya mungil, komponen ini memegang peran besar dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara. Salah memahami kode sekring bisa memicu kerusakan pada sistem kelistrikan hingga membuat mobil mogok mendadak.

Dalam penelusuran redaksi, banyak pemilik mobil yang mengaku kerap kebingungan membedakan fungsi setiap kode sekring, bahkan tidak sedikit yang baru sadar keberadaannya ketika mobil tiba-tiba bermasalah. Padahal, membaca kode sekring bukanlah perkara rumit jika memahami dasarnya.

Kode sekring umumnya ditandai dengan warna, angka ampere, dan label fungsi. Misalnya 10A (merah) biasanya untuk sistem lampu, 15A (biru) kerap melindungi sistem audio atau power window, sementara 20A (kuning) sering digunakan untuk komponen yang memerlukan daya lebih besar. Panel sekring pada tiap mobil juga memiliki diagram yang menjelaskan fungsi masing-masing slot.

“Kesalahan paling umum adalah mengganti sekring dengan ampere yang lebih besar dari standar. Ini berbahaya karena bisa merusak kabel dan komponen elektrik,” tegas seorang teknisi bengkel resmi di Jakarta. Ia menambahkan bahwa sekring ibarat ‘penjaga gerbang’ yang melindungi seluruh sistem listrik dari korsleting.

Untuk memudahkan, pemilik mobil disarankan membaca buku manual kendaraan dan mengenali posisi panel sekring, baik di ruang mesin maupun di bawah dashboard. Dengan sedikit pemahaman, masalah kelistrikan ringan sebenarnya bisa dicegah sejak awal.

Di tengah maraknya kendaraan modern yang sarat fitur elektrik, memahami kode sekring menjadi pengetahuan kecil yang berdampak besar. Jadi, sebelum panik menyalakan mesin yang tak kunjung hidup, ada baiknya melirik panel sekring—mungkin sang “penjaga kecil” itu sedang memberi tanda. (*)

Komentar

News Feed