BANDUNG | Di balik kabut pagi Arjasari yang masih menyisakan aroma tanah basah, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat terus berjibaku mengurai misteri hilangnya tiga warga dalam bencana tanah longsor yang melanda Kecamatan Arjasari, Soreang, Kabupaten Bandung.
Penanganan dilakukan pada Senin, 8 Desember 2025, terpusat di Puskesmas Nambo Arjasari yang kini menjadi ruang penuh harap bagi keluarga korban.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan S.I.K., M.H, menyampaikan bahwa tiga warga yang masih dinyatakan hilang masing-masing adalah Ny. Aisah (75), Nn. Citra (20), dan An. Arjuna (13). Ketiganya merupakan bagian dari keluarga berbeda generasi yang seketika tertimbun saat tanah bergeser tanpa ampun.
Untuk menembus lapisan ketidakpastian, Tim DVI melakukan langkah awal berupa pengumpulan data ante mortem dari pihak keluarga. Data ini mulai dari ciri fisik, foto, hingga riwayat medis—menjadi kunci emas untuk mempercepat proses pencocokan identitas.
Namun pekerjaan mereka tak berhenti di situ. Sebagai upaya identifikasi ilmiah yang lebih presisi, tim juga melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga korban. Sampel diambil dari, Ny. Ai Sutinah anak kandung Ny. Aisah sekaligus ibu dari Nn. Citra, Ny. Eri Wartini ibu kandung dari An. Arjuna
Langkah ini menjadi harapan besar bagi keluarga, demi mengetahui nasib orang tercinta di tengah tragedi.
“Hingga saat ini, Tim DVI Polda Jabar tetap siaga di posko yang direkomendasikan Kapolres Bandung di sekitar lokasi kejadian. Mereka bersiap memberikan dukungan maksimal selama proses pencarian dan identifikasi yang berjalan seiring waktu Tim SAR dan unit rescue,” ujar Kombes Hendra.
Di tengah kesedihan dan ketegangan yang menggantung, upaya terpadu ini menjadi cahaya kecil bagi keluarga korban. Harapannya sederhana namun penuh makna agar proses identifikasi berjalan cepat, tepat, dan membawa kepastian bagi mereka yang sedang menunggu kabar di tengah duka mendalam akibat longsor Arjasari. (*)










Komentar