Benarkah Kopi Bisa Meredakan Asma? Ini Penjelasan Medisnya

JAKARTA | Bagi para pengidap asma, gejala seperti sesak napas, batuk, serta napas yang terdengar mengi dapat muncul secara tiba-tiba dan mengganggu aktivitas harian. Untuk meredakannya, sebagian orang mencoba berbagai cara alami, salah satunya dengan mengonsumsi kopi. Namun, benarkah kopi dapat membantu mengatasi gejala asma?

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (1/7/2025), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kopi memang memiliki kandungan yang berpotensi memberi efek melegakan napas, meski sifatnya tidak sekuat obat medis dan tidak dapat menggantikannya.

Kafein dalam kopi diketahui memiliki efek bronkodilator ringan, yaitu membantu melemaskan otot-otot di sekitar saluran napas. Efek ini mirip dengan obat asma tertentu seperti teofilin, namun intensitasnya jauh lebih lemah.

Dengan terbukanya saluran napas, sebagian penderita asma dapat merasa sedikit lega saat mengalami gejala ringan.

Selain itu, kafein juga disebut dapat membantu meredakan gejala asma ringan, seperti sesak napas atau batuk. Penelitian lain menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan fungsi paru-paru selama 2–4 jam setelah dikonsumsi.

Kendati demikian, manfaat ini bersifat sementara dan tidak boleh dijadikan pengganti obat yang diresepkan dokter.

Mengonsumsi kopi secara berlebihan justru bisa menimbulkan risiko, seperti jantung berdebar, naiknya asam lambung, hingga gangguan tidur. Karena itu, penderita asma perlu berhati-hati dan tetap memprioritaskan pengobatan medis.

Tenaga kesehatan menegaskan, jika muncul gejala berat seperti sesak napas parah, sulit berbicara, atau kondisi tidak membaik setelah menggunakan inhaler, pasien harus segera mendapatkan penanganan darurat di rumah sakit.

Selain pengobatan, menjaga kesehatan paru-paru dapat dilakukan dengan menghindari pemicu asma, minum obat sesuai anjuran dokter, serta menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga rutin dan menjaga pola makan.

Meskipun kopi dapat memberi sedikit kelegaan, pakar menekankan bahwa kopi bukanlah terapi asma, melainkan sekadar tambahan yang mungkin membantu pada kondisi tertentu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *