JAKARTA | Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan kembali menunjukkan kesiapannya dalam menjaga keselamatan masyarakat menjelang masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Dengan pendekatan yang tak hanya teknis, tetapi juga strategis, DJKA mengerahkan kekuatan penuh untuk melakukan pemeriksaan kelaikan operasional atau ramp check terhadap 3.333 unit sarana perkeretaapian di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini tidak sekadar rutinitas tahunan. Ramp check kali ini menjadi gerakan besar layaknya “sapu jagat keselamatan”, memastikan setiap jengkal roda besi yang akan membawa jutaan penumpang selama masa liburan berada dalam kondisi terbaik.
Melalui Direktorat Sarana Perkeretaapian, ribuan unit kereta—mulai dari lokomotif, kereta penumpang, kereta barang, hingga gerbong pendukung—diteliti satu per satu dengan standar pemeriksaan ketat. Seluruh rangkaian diuji mengacu pada regulasi keselamatan serta Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang menjadi pondasi utama dalam layanan transportasi perkeretaapian nasional.
Pemeriksaan kali ini menjadi sorotan karena jumlah unit yang ditangani mencapai angka fantastis: 3.333 unit. Angka yang seakan menjadi simbol keseimbangan dan keharmonisan ini menggambarkan keseriusan pemerintah memastikan perjalanan masyarakat berlangsung tanpa hambatan, terlebih di momen Nataru yang dikenal sebagai puncak mobilitas nasional.
Setiap komponen, dari rem hingga sistem kelistrikan, dari rangka hingga fasilitas penumpang, ditelaah dengan cermat. Hasil dari ramp check ini akan menjadi dasar penentuan unit-unit mana yang benar-benar layak beroperasi, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan sesuai harapan.
Langkah preventif ini juga merupakan upaya pemerintah menjawab tingginya kepercayaan publik terhadap moda kereta api yang kini semakin menjadi pilihan utama karena ketepatan waktu, kenyamanan, serta efisiensinya.
Dengan ramp check besar-besaran ini, DJKA menegaskan bahwa keselamatan bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata. Sebuah komitmen yang kembali ditegaskan menjelang Nataru 2025–2026, agar setiap perjalanan bukan hanya sampai tujuan, tetapi sampai dengan selamat.(*)
