Tiga Cawu, Satu Desa, Satu Harapan: Karangmulya Bersiap Hadapi Pilwu Tanpa Gejolak

INDRAMAYU | Tahapan Pemilihan Kuwu (Pilwu) di Desa Karangmulya memasuki fase krusial setelah tiga Bakal Calon Kuwu resmi ditetapkan sebagai Calon Kuwu (Cawu). Momen ini bukan hanya menentukan arah kepemimpinan desa, tetapi juga menjadi ujian kedewasaan sosial masyarakat di tengah meningkatnya potensi gesekan menjelang hari pemilihan.

Camat Kandanghaur, Rusyad Nurdin, menegaskan bahwa Pilwu merupakan masa sensitif yang rawan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memicu ketegangan. Karena itu, ia menekankan pentingnya kerja kolektif dari seluruh unsur wilayah dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga tokoh agama untuk menjaga situasi tetap damai.

“Sekarang statusnya sudah cawu, bukan bacawu lagi. Saya berharap semua pihak menjaga keamanan dan kelancaran seluruh tahapan Pilwu di Karangmulya,” ujar Rusyad dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penetapan Cawu, Jumat (21/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Rusyad juga menyampaikan salam hangat sekaligus pesan dari Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Wakil Bupati H. Syaefudin kepada tiga calon, yakni Taryono, Tarsilah, dan Taubatan Nasuha.

“Selamat berjuang untuk para calon. Tetap jaga kondusifitas demi Pilwu yang damai dan elegan,” tambahnya.

Sementara itu, Pembina Wilayah Desa Karangmulya, Eko Khaerudin, SE, mengungkapkan rasa syukurnya atas lancarnya penetapan Cawu. Ia menyebut tahap berikutnya, yakni pengundian nomor urut pada 25 November, menjadi momen penting yang diharapkan berjalan aman tanpa hambatan.

“Alhamdulillah, tahap penetapan berjalan baik. Semoga hingga nanti hari pemilihan, semuanya tetap aman dan terkendali,” tutur Eko yang juga menjabat sebagai Kasi Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Kecamatan Kandanghaur.

Seiring mendekatnya hari pencoblosan, unsur Polri, BPD, Panitia Pilwu, dan Pemerintah Desa terus diberi arahan untuk meningkatkan kewaspadaan, melakukan langkah preventif, serta mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam isu provokatif maupun praktik radikalisme Pilwu.

Desa Karangmulya kini menatap Pilwu dengan satu harapan: proses demokrasi yang bersih, damai, dan benar-benar mencerminkan kehendak masyarakat. (*)

Penulis      : Indra                                                                                                                    Editor        : Redaksi

Komentar

News Feed