Debut Berani di Arena Gurun: Ikhwannudin Tembus Persaingan Balap Unta Elite di ISG 2025

RIYADH | Jejak baru ditorehkan Indonesia di arena yang jarang tersentuh atlet Tanah Air. Muhammad Ikhwannudin, pembalap unta muda Indonesia, menutup debut internasionalnya di Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 dengan performa stabil dan penuh determinasi. Ia finis di posisi keenam pada heat 1 nomor 2000 meter putra di Arena Al Janadriyah, Arab Saudi, Selasa (18/11/2025).

Dalam pertandingan yang didominasi atlet-atlet dari negara Jazirah Arab, Ikhwan mencatat waktu 4:05,886 menit dengan kecepatan rata-rata 29,282 km/jam. Catatan tersebut terpaut 24,247 detik dari pemimpin heat, Ahmed Aljhoni, wakil tuan rumah yang tampil dengan unta unggulan.

“Alhamdulillah ini performa terbaik yang bisa saya tampilkan. Race berjalan sangat lancar dan tertib tanpa kendala,” ungkap Ikhwan setelah menyelesaikan balapan.

Meski baru pertama kali tampil di ajang internasional, Ikhwan menunjukkan adaptasi cepat terhadap karakter lomba balap unta yang dikenal menuntut koordinasi tinggi antara atlet dan tunggangan. Ia mengakui tantangan terbesar terletak pada teknik transisi kecepatan, salah satu kunci penting dalam strategi balap.

“Ini pertama kali saya menunggang sendiri di race. Tantangan terberat adalah mengatur transisi dari trot ke canter. Tapi Sogan dalam keadaan baik, stabil, dan mudah diarahkan,” jelasnya, menyebut nama unta tunggangannya.

Pengalaman berharga Ia dapatkan saat berhadapan dengan para pembalap profesional asal Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Bahrain—negara yang dikenal memiliki fasilitas, perlengkapan, dan unta-unta berkualitas tinggi.

“Bertemu atlet elite dengan standar perlengkapan lengkap memberikan saya banyak pembelajaran untuk ke depan,” tambah Ikhwan.

Debut ini menandai langkah awal bagi Indonesia untuk menapaki cabang olahraga unik tersebut di kancah internasional. Meskipun belum masuk tiga besar, performa stabil Ikhwannudin dinilai menjadi modal kuat untuk penampilan mendatang, sekaligus membuktikan bahwa atlet Nusantara mampu bersaing di arena gurun Timur Tengah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *