JAKARTA | Dalam dunia otomotif, air radiator mungkin terdengar sepele bagi sebagian pengendara motor. Padahal, cairan berwarna hijau, merah, atau biru ini memegang peran krusial dalam menjaga mesin tetap sehat dan berumur panjang. Banyak kasus mogok mendadak hingga mesin jebol ternyata bermula dari kelalaian sederhana: mengabaikan kondisi air radiator.
Air radiator bekerja layaknya “penjaga suhu” yang memastikan mesin tetap dalam temperatur ideal ketika bekerja. Ketika mesin menghasilkan panas tinggi akibat proses pembakaran dan gesekan komponen, air radiator bertugas menyerap panas itu lalu membawanya ke radiator untuk didinginkan sebelum kembali bersirkulasi. Tanpa cairan ini, temperatur mesin bisa melonjak drastis dan memicu overheat.
Yang tak kalah penting, air radiator juga mengandung zat aditif yang mampu mencegah karat dan kerak pada saluran pendingin. Tanpa perlindungan ini, bagian dalam mesin bisa perlahan-lahan tersumbat, menghambat perpindahan panas, dan pada akhirnya membuat motor bekerja tidak optimal bahkan berisiko rusak.
Selain itu, air radiator membantu melumasi komponen kecil di sekitar sistem pendinginan sehingga mengurangi gesekan yang dapat mempercepat keausan. Fungsi ini sering terlupakan, namun sangat berpengaruh pada performa jangka panjang mesin.
Para mekanik sepakat bahwa mengecek dan mengganti air radiator secara berkala sama pentingnya dengan mengganti oli mesin. Waktu ideal penggantian biasanya setiap 8.000–12.000 kilometer, tergantung jenis motor dan kondisi penggunaan. Jangan pula tergoda mengganti coolant dengan air biasa; kandungan mineral pada air sumur atau air kran justru dapat menimbulkan korosi.
Dengan memahami betapa vitalnya fungsi air radiator, pengendara diharapkan lebih peduli pada kondisi cairan pendingin motor mereka. Langkah kecil untuk mengecek coolant bisa mencegah kerusakan besar yang berakibat mahal di kemudian hari.
Air radiator bukan sekadar cairan tambahan ia adalah “penjaga kehidupan” mesin yang memastikan motor tetap bertenaga, efisien, dan aman untuk dikendarai. Jangan tunggu sampai motor overheat untuk menyadari pentingnya peran ini. (*)
