CIAMIS | Dalam denyut pagi Cipaku yang mulai ramai, dua anggota Polsek Cipaku Polres Ciamis Polda Jabar berdiri tegak di garis depan keselamatan warga.
Di depan SMPN 1 Cipaku, Aiptu Agus Susanto mengatur laju kendaraan yang saling bersusulan, sementara di MTsN 1 Buniseuri, Aipda Nara Kusnara memastikan setiap langkah kecil para pelajar tiba di seberang jalan dengan aman.
Bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah wujud kehadiran polisi yang benar-benar menyatu dengan kebutuhan masyarakat.
Setiap pagi, kepadatan lalu lintas di jalur nasional Cipaku selalu menjadi tantangan. Arus kendaraan yang deras, ditambah aktivitas para orang tua dan siswa, menjadikan kawasan sekolah sebagai titik rawan kecelakaan.
Namun pagi itu, semuanya terkendali. Polisi hadir bukan hanya sebagai pengatur jalur, melainkan penjaga ketenangan. Mereka berkoordinasi dengan petugas keamanan sekolah, pegawai, hingga para guru, memastikan setiap proses berlangsung aman dan tertib.
Plt. Kapolsek Cipaku, Iptu Purwahyo, menjelaskan bahwa kehadiran anggotanya merupakan bagian dari komitmen menjaga Kamtibmas sekaligus memastikan Kamseltibcar Lantas di wilayah Cipaku tetap terpelihara.
“Jalur ini adalah jalur nasional yang padat. Kehadiran anggota kami untuk memastikan anak-anak dan orang tua merasa nyaman saat menyeberang. Kami ingin memastikan tidak ada hambatan, tidak ada ancaman, dan semua aktivitas warga berlangsung aman,” ujar Iptu Purwahyo.
Tak hanya soal lalu lintas, patroli pagi ini juga menjadi kesempatan bagi polisi untuk mendengar langsung suara masyarakat. Mereka menyampaikan imbauan agar warga tidak terjebak isu-isu menyesatkan yang dapat mengganggu ketenangan bersama. Polisi memastikan bahwa keamanan bukan hanya soal jalan raya, tetapi juga ketenangan informasi.
“Pelayanan pagi seperti ini kami harap bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Ciamis,” tambahnya.
Di tengah langkah anak-anak sekolah yang bergegas dan deru kendaraan yang tak pernah benar-benar berhenti, Polsek Cipaku menghadirkan satu hal yang tak terlihat namun terasa rasa dilindungi. Sebuah bukti kecil namun nyata bahwa keberadaan polisi di lapangan mampu menciptakan ruang aman bagi semua. (*)