KALOG Pro Angkut Ribuan Rel Baja, Infrastruktur Kereta Api Masuki Babak Pembaruan Besar

JAKARTA | KAI Logistik kembali menunjukkan taji sebagai motor penggerak logistik nasional. Melalui layanan premium KALOG Pro, perusahaan ini memulai pengiriman besar-besaran 1.000 batang rel baja tipe R.54 dengan total bobot mencapai 1.350 ton untuk program peremajaan jalur kereta api, khususnya di wilayah Tanjung Karang.

Pengiriman skala besar ini bukan sekadar distribusi barang, tetapi bagian dari upaya strategis memperbarui prasarana transportasi nasional agar layanan kereta api semakin aman, lancar, dan berdaya angkut tinggi.

Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, menegaskan bahwa langkah ini membuktikan kemampuan KAI Logistik mengelola proyek logistik berat secara presisi.

“Melalui KALOG Pro, KAI Logistik mengambil peran strategis dalam menangani pengiriman kargo besar dan berat. Selain mendukung keberlanjutan transportasi kereta api, kami juga memperkuat posisi sebagai mitra logistik yang andal bagi industri dan pemangku kepentingan,” ujarnya.

Distribusi rel baja dilakukan menggunakan 27 unit truk trailer sliding dan 1 unit truk CDD dengan rute pengiriman dari Gudang DJKA Payakabung menuju Emplasemen Rejosari. Seluruh proses dikawal ketat, mulai dari manajemen waktu hingga kualitas penanganan barang.

Tidak hanya mengandalkan armada, KAI Logistik juga menurunkan petugas bersertifikat delivery chain untuk memastikan setiap tahapan berjalan sesuai standar operasional tertinggi.

“Keberadaan tenaga profesional bersertifikat adalah komitmen kami dalam menghadirkan layanan logistik yang aman, terukur, dan terpercaya,” tambah Riyanta.

Pengiriman rel baja ini membawa dampak lebih luas dari sekadar mendukung kebutuhan internal perkeretaapian. Distribusi material prasarana yang lancar akan menjaga kesinambungan pembangunan infrastruktur, meningkatkan keselamatan jalur, hingga memperkuat kapasitas angkutan barang dan penumpang. Pada gilirannya, upaya ini turut menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“KAI Logistik tidak hanya menjadi penyedia jasa logistik, tetapi mitra pembangunan yang memberi nilai tambah bagi industri, masyarakat, dan masa depan transportasi Indonesia,” tutup Riyanta. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *