JAKARTA | Banyak orang mengira Tuberkulosis (TBC) selalu datang bersama batuk berkepanjangan. Namun, tidak semua yang diam berarti aman. Di balik tubuh yang tampak sehat, TBC bisa bersembunyi tanpa gejala batuk sama sekali — menyerang bagian tubuh lain secara diam-diam.
“TBC yang tidak menyerang paru disebut TBC luar paru atau ekstrapulmonal. Gejalanya tergantung organ mana yang terinfeksi,” jelas dr. Eric Hermansyah, spesialis paru, dikutip dari CNN, Senin (26/5/2025).
TBC luar paru ibarat musuh yang licik. Ia tak menimbulkan batuk, tetapi justru menunjukkan tanda-tanda yang sering disalahartikan sebagai penyakit ringan. Misalnya, TBC kelenjar yang muncul sebagai benjolan di leher tanpa rasa nyeri, TBC tulang yang membuat punggung nyeri berkepanjangan, hingga TBC selaput otak (meningitis TBC) yang menyebabkan sakit kepala terus-menerus, muntah, bahkan kejang.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menjadi biang penyakit ini memang paling sering menyerang paru-paru. Namun, ketika daya tahan tubuh melemah, ia dapat “berkelana” melalui darah dan limfa, menembus organ-organ penting seperti tulang, otak, atau kelenjar getah bening. Di sanalah ia bersembunyi, menciptakan gejala samar yang membuat diagnosis sering terlambat.
“Banyak pasien sudah berpindah-pindah dokter, tapi tak kunjung sembuh karena penyebab utamanya belum terdeteksi,” ujar Eric.
Untuk memastikan diagnosis TBC luar paru, dokter biasanya melakukan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, biopsi, atau analisis cairan tubuh. Penanganan yang tepat sangat penting, sebab keterlambatan bisa berakibat fatal terutama bila infeksi mencapai sistem saraf pusat.
Meski demikian, dr. Eric menegaskan bahwa penularan TBC tetap hanya terjadi melalui penderita TBC paru aktif, bukan dari TBC luar paru. Artinya, mereka yang menderita TBC tulang atau kelenjar tidak menularkan penyakit lewat udara.
Kesadaran dini menjadi kunci utama. Jika Anda mengalami gejala tak biasa seperti benjolan yang tak kunjung hilang, nyeri tulang menahun, atau sakit kepala terus-menerus tanpa sebab jelas, jangan abaikan. Bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan melainkan sinyal dari tubuh bahwa ada “tamu tak diundang” yang tengah bersarang. (*)
