Pesona Api Abadi Bojonegoro Pukau Peserta Olimpiade Sains Asia

BOJONEGORO |  Suasana Geopark Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kamis (13/11/2025), berubah semarak. Api abadi yang menjadi ikon Kabupaten Bojonegoro itu menyala lebih hangat dari biasanya, menyambut kedatangan peserta Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary Schools (ASMOPSS) dari enam negara.

Kedatangan rombongan internasional ini disambut meriah oleh siswa-siswi SD se-Kecamatan Ngasem dengan pertunjukan Tari Api Kayangan, sebuah tarian yang melambangkan keabadian api dan semangat abadi masyarakat Bojonegoro.

Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok untuk mengikuti pembelajaran budaya lokal, mulai dari Tari Api Kayangan, Wayang Thengul, hingga kerajinan merajut.

Pembimbing tari, Anastasya, menuturkan legenda di balik api abadi tersebut. “Dahulu, ada seorang empu Majapahit bernama Mbah Kriyo Kusuma. Beliau bertapa di hutan ini dan menyalakan api di bebatuan. Api itu tak pernah padam hingga sekarang, menjadi cikal bakal Kayangan Api,” ujarnya.

Sementara itu, Bagus, pembimbing kesenian Wayang Thengul, menjelaskan asal-usul nama unik wayang khas Bojonegoro itu.
“‘Thengul’ berasal dari kata methentheng dan methungul, menggambarkan gerak dalang yang harus mengangkat wayang tiga dimensi agar tampak hidup di depan penonton,” jelasnya.

Salah satu peserta, Moisova Nataly dari Kazakhstan, mengaku terpesona dengan kekayaan budaya Bojonegoro. “Ini pengalaman luar biasa. Saya tidak hanya belajar matematika, tapi juga budaya yang penuh makna,” tuturnya.

Peserta asal Thailand, Nguyen Chan Phue, yang mengikuti kategori Science Secondary, juga mengungkapkan kekagumannya.
“Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang budaya dan tradisi Bojonegoro. Ini pengalaman berharga,” katanya dengan antusias.

Kegiatan ditutup dengan Gala Dinner di pelataran Kayangan Api, di mana para peserta menikmati makan malam sambil menyaksikan kobaran api abadi yang menari di bawah langit malam Bojonegoro  sebuah penutup yang tak terlupakan dalam diplomasi budaya yang hangat dan penuh makna. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *