TANGERANG | Dentuman langkah menuju masa depan logistik Indonesia terdengar dari ICE BSD, Tangerang. Dalam gelaran ALFI Convex 2025, KAI Logistik tampil menonjol dengan semangat baru: menghadirkan moda kereta api sebagai tulang punggung logistik nasional yang efisien, hijau, dan berkelanjutan.
Dengan mengusung tema “Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045”, KAI Logistik tak sekadar memamerkan teknologi dan layanan, tetapi juga visi besar tentang masa depan logistik yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
“Kereta api adalah moda logistik masa depan efisien, berkapasitas besar, dan rendah emisi,” ujar Dwi Wulandari, VP Corporate Secretary KAI Logistik. Ia menegaskan bahwa transformasi menuju Indonesia Emas harus dimulai dari keberanian untuk beralih ke moda transportasi yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Dalam pameran ini, KAI Logistik memperkenalkan berbagai inovasi, mulai dari sistem pelacakan digital, layanan angkutan berbasis kereta api lintas kawasan strategis, hingga inisiatif unik berupa pencantuman data emisi karbon pada invoice pelanggan—sebuah langkah transparansi yang sekaligus menjadi ajakan kolaboratif kepada pelaku usaha untuk bersama mengurangi jejak karbon dalam rantai pasok.
“Kami ingin pelanggan tidak hanya menerima layanan logistik, tapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga bumi,” tambah Dwi.
Partisipasi KAI Logistik di ALFI Convex juga memperkuat dukungan terhadap kebijakan nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) pada 2027. Optimalisasi angkutan berbasis rel dinilai menjadi kunci keseimbangan antara efisiensi biaya, keselamatan, dan keberlanjutan.
Langkah ini sejalan dengan pesan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, yang menilai kebijakan Zero ODOL dapat membuka peluang investasi hingga Rp48,9 triliun, sekaligus menegaskan pentingnya pengembangan moda kereta api untuk menopang sektor industri dan perdagangan nasional.
Di tengah deru inovasi dan percakapan global tentang keberlanjutan, KAI Logistik menegaskan komitmennya: setiap kilometer rel bukan hanya jalur distribusi, tapi juga jalur hijau menuju Indonesia Emas 2045. (*)