JAKARTA| Sebuah video yang beredar luas di media sosial baru-baru ini membuat publik heboh. Dalam video tersebut, seorang remaja berusia 17 tahun dikisahkan menderita asam urat karena kebiasaan tidur semalaman dengan kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuhnya.
Kisah itu sontak menuai beragam reaksi dan pertanyaan dari warganet. Banyak yang penasaran, apakah benar kipas angin bisa menyebabkan asam urat?
Menanggapi kabar tersebut, dokter spesialis penyakit dalam Aru Ariadno menegaskan bahwa tidur dengan kipas angin tidak ada kaitannya dengan peningkatan asam urat.
Menurutnya, klaim dalam video tersebut tidak berdasar secara medis.
“Tidur dengan memakai kipas angin langsung ke badan tidak menyebabkan peningkatan asam urat ataupun penyakit yang lain,” ujar Aru, dikutip dari Detik.com, Jumat (7/11/2025).
Aru menjelaskan, penyakit asam urat merupakan gangguan metabolik yang biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan pola makan, bukan karena udara dingin dari kipas angin.
Tubuh penderita asam urat umumnya tidak mampu membuang kelebihan purin, yaitu senyawa alami dari makanan yang diubah menjadi asam urat di dalam tubuh.
“Pada prinsipnya asam urat itu penyakit metabolik akibat genetik atau pola makan yang buruk. Tubuh tidak bisa mengeluarkan asam urat dari pemecahan purin. Jadi bukan karena kipas angin,” tegasnya.
Beberapa jenis makanan seperti jeroan, daging merah, seafood, dan minuman bersoda diketahui mengandung purin tinggi yang bisa memicu kadar asam urat meningkat.
Sebaliknya, konsumsi makanan berserat, sayur, dan air putih yang cukup sangat disarankan untuk menjaga kadar asam urat tetap normal.
Dengan demikian, klaim bahwa kipas angin dapat memicu asam urat tidak benar alias mitos belaka.
Namun, penggunaan kipas angin tetap perlu diperhatikan kenyamanannya jangan diarahkan langsung ke tubuh terlalu lama agar tidak menyebabkan otot kaku atau masuk angin.
Jadi, tak perlu khawatir menikmati hembusan angin malam. Yang penting, atur pola makan dan gaya hidup sehat, bukan menyalahkan kipas angin. (*)
