CIAMIS | Dalam hitungan menit setelah suara gemuruh memecah kesunyian pagi di Jembatan Cikaleho, Kecamatan Cipaku, personel Kepolisian Resor Ciamis langsung bergegas ke lokasi. Tanah longsor yang melahap hampir separuh badan Jalan Raya Buniseri itu bukan hanya mengancam akses utama warga, tapi juga menjadi ujian nyata bagi kesiapsiagaan aparat di lapangan.
Tak menunggu perintah panjang, Unit Patroli Samapta bersama Satlantas Polres Ciamis dan BPBD turun tangan. Di tengah sisa hujan dan kondisi tanah yang labil, mereka mengatur arus lalu lintas, menutup area rawan, hingga memasang terpal di titik longsor agar tidak terjadi longsoran susulan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa bencana itu bermula dari laporan warga yang melihat retakan di sekitar jembatan. Hanya selang beberapa waktu, dentuman keras terdengar dari arah sungai — tanda tanah mulai ambruk. “Beruntung tak ada korban jiwa. Tapi kerusakannya cukup signifikan,” ungkapnya.
Kapolres Ciamis AKBP H. Hidayatullah, S.H., S.I.K., menegaskan bahwa kecepatan dan ketanggapan personel merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam melindungi masyarakat, bukan hanya dari tindak kriminal, tapi juga dari ancaman bencana. “Polisi bukan sekadar penegak hukum, tapi penjaga keselamatan rakyat,” ujarnya tegas.
Aksi tanggap darurat ini mendapat apresiasi hangat dari warga Desa Buniseri. Mereka mengaku tenang dan bangga melihat aparat hadir cepat dan bekerja sigap di lapangan. “Baru beberapa menit setelah longsor, polisi sudah datang. Kami merasa aman,” kata salah seorang warga dengan lega.
Melalui langkah cepat, sinergi erat, dan kepedulian nyata, Polres Ciamis kembali membuktikan dirinya sebagai pelindung masyarakat sejati. Bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga berdiri di garis depan setiap kali bencana menguji ketangguhan warga Tatar Galuh. (*)
