JAKARTA | Siapa sangka, di tengah banyaknya mitos kesehatan yang beredar, masih ada yang percaya bahwa kentut bisa bikin mata merah. Kedengarannya lucu, tapi banyak orang sungguh meyakininya. Namun, benarkah demikian?
Secara medis, mata merah atau konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva lapisan tipis bening yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak. Penyebab utamanya bukan gas yang keluar dari tubuh, melainkan bakteri, virus, atau alergi. Kondisi ini bahkan bisa sangat menular bila tidak dijaga kebersihannya.
Menurut laporan Health (9/10/25), tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa kentut bisa membuat mata seseorang memerah. “Buang angin tidak menyebarkan bakteri atau virus penyebab konjungtivitis ke udara,” tulis laporan tersebut.
Mitos ini kemungkinan muncul karena hubungan tak langsung antara kebersihan tangan dan bakteri dari feses. Jika seseorang tidak mencuci tangan setelah ke toilet lalu menyentuh matanya, maka bakteri dari feses bisa memicu infeksi. Namun, kentut sendiri tidak melepaskan partikel bakteri ke udara, apalagi sampai menembus celana dan menyebabkan mata merah pada orang lain.
Jadi, sebelum menuduh “angin lewat” teman sebagai biang keladi mata merah, ada baiknya kita mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan diri. Karena pada akhirnya, yang bikin merah bukan kentutnya, tapi kebersihannya. (*)
