Inflasi Tetap Aman di 2,86 Persen, Tito Karnavian: “Masih dalam Jalur Kendali Pemerintah

JAKARTA | Di tengah dinamika harga global dan gejolak ekonomi internasional, kabar menenangkan datang dari Kementerian Dalam Negeri. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memastikan tingkat inflasi nasional pada Oktober 2025 masih dalam batas aman, yakni 2,86 persen year on year (yoy)  tetap terjaga dalam kisaran target pemerintah sebesar 2,5 persen ±1 persen.

“Artinya, inflasi masih berada di posisi aman  antara 1,5 persen hingga 3,5 persen. Kita masih dalam jalur yang sesuai harapan,” ujar Tito dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).

Menurut Mendagri, penyumbang tertinggi inflasi tahun ke tahun berasal dari perhiasan, diikuti cabai merah, beras, tarif air minum, dan ikan segar.
Sementara secara bulanan, inflasi banyak dipicu oleh kenaikan harga emas internasional, serta komoditas pangan seperti telur ayam ras, daging ayam ras, dan wortel.

“Kenaikan harga emas ini bukan faktor domestik, tapi tren global yang tidak bisa kita kendalikan. Namun, tetap perlu diantisipasi agar tidak berdampak ke daya beli masyarakat,” tegasnya.

Tito menjelaskan, inflasi dibentuk oleh tiga komponen utama, Administered Prices, yaitu harga yang diatur pemerintah seperti BBM, transportasi, dan air minum, Volatile Items, yakni bahan makanan yang mudah berfluktuasi seperti cabai, beras, dan tembakau, Core Inflation, yaitu inflasi inti di luar dua faktor tersebut  termasuk harga emas

“Kenaikan harga emas di satu sisi menunjukkan daya beli masyarakat yang kuat, tapi bila naik terus-menerus bisa memicu inflasi lebih tinggi,” katanya.

Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Tito meminta seluruh pemerintah daerah tetap menahan diri agar tidak menaikkan tarif layanan publik seperti air minum dan transportasi.

Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan, untuk mencegah lonjakan harga tiket menjelang libur panjang.

“Kami akan berkoordinasi dengan Menhub dan pihak airlines agar harga tiket tidak melonjak hingga batas atas,” ucap Tito.

Selain menjaga harga, pemerintah juga akan memperkuat daya beli masyarakat melalui subsidi listrik, bantuan sosial, dan operasi pasar murah guna menstabilkan harga pangan pokok. (*)

Komentar

News Feed