JAKARTA | Cuaca panas yang melanda berbagai wilayah Indonesia membuat banyak orang ingin mandi berkali-kali agar tubuh terasa segar.
Namun, hati-hati Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), kebiasaan mandi terlalu sering justru bisa merusak lapisan pelindung alami kulit.
Dokter spesialis kulit dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK., menjelaskan bahwa mandi berlebihan, apalagi dengan cara yang tidak tepat, dapat menghilangkan lapisan minyak alami (sebum) yang berfungsi menjaga kelembapan kulit.
“Terlalu sering mandi, apalagi dengan cara yang salah, dapat merusaknya,” ujar dr. Arini, dikutip dari Antaranews, Sabtu (25/10/2025).
Menurut dr. Arini, kulit manusia memiliki “skin barrier” lapisan pelindung alami yang penting untuk mencegah kulit kering, iritasi, dan infeksi. Bila lapisan ini terganggu akibat mandi terlalu sering atau penggunaan sabun keras, kulit akan menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami masalah.
Berdasarkan panduan American Academy of Dermatology (AAD), frekuensi mandi ideal adalah dua kali sehari, dengan durasi 5–10 menit. Gunakan air hangat, bukan panas, karena air panas dapat mengikis minyak alami kulit.
Selain itu, ia menyarankan untuk memilih pembersih lembut yang bebas sabun (soap-free) dan memiliki pH seimbang (pH-balanced), serta mengandung bahan pelembap seperti ceramides, glycerin, atau niacinamide.
“Pembersih seperti ini tetap efektif membersihkan tanpa mengikis lapisan pelindung kulit,” jelasnya.
Setelah mandi, dr. Arini menekankan pentingnya mengoleskan pelembap dalam waktu 3–5 menit agar kelembapan kulit tetap terkunci.
“Setelah mengeringkan badan dengan handuk secara lembut, segera aplikasikan pelembap,” sarannya.
Jika merasa perlu mandi lebih dari dua kali karena keringat berlebih, dokter Arini menyarankan untuk hanya membasuh tubuh dengan air tanpa sabun, dan menggunakan pembersih hanya pada area lipatan tubuh.
“Kuncinya adalah keseimbangan antara menjaga kebersihan dan mempertahankan kelembapan alami kulit, terutama di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang,” tutupnya. (*)










Komentar