JAKARTA | Di tengah gelombang protes besar yang mengguncang Tanzania pasca pemilu, pemerintah Indonesia memastikan tak satu pun warga negaranya menjadi korban. Kepastian itu diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) melalui pernyataan resmi di platform X, Sabtu (1/11/2025).
Kerusuhan pecah usai diskualifikasi calon presiden dari kubu oposisi, yang memicu kemarahan rakyat dan aksi demonstrasi di sejumlah kota besar seperti Dar Es Salaam dan Zanzibar. Dalam waktu tiga hari, media lokal melaporkan lebih dari 700 warga Tanzania tewas akibat bentrokan dan kekerasan bersenjata.
Namun di tengah situasi mencekam itu, 112 WNI yang bermukim di Tanzania dinyatakan selamat. Kemlu RI bersama KBRI Dar Es Salaam bergerak cepat memastikan kondisi mereka tetap aman.
“KBRI Dar Es Salaam terus memantau perkembangan dan memastikan seluruh WNI berada dalam keadaan selamat,” tulis Kemlu RI dalam pernyataannya.
Pemerintah juga mengimbau WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menjauhi area kerumunan massa, serta selalu mengikuti arahan otoritas setempat. Jika terjadi keadaan darurat, mereka diminta segera menghubungi hotline KBRI di +255-78-60098701.
Kemlu RI menegaskan, perlindungan terhadap warga negara merupakan prioritas utama diplomasi Indonesia di tengah dinamika politik global.
“Kami memastikan setiap WNI di luar negeri mendapatkan perlindungan maksimal, sesuai mandat konstitusi,” tegas pihak Kemlu.
Gelombang protes di Tanzania kini masih berlangsung, sementara aparat keamanan berupaya meredam ketegangan politik yang kian memanas. Meski begitu, bendera Merah Putih tetap berkibar aman di negeri Afrika Timur itu menjadi simbol ketenangan di tengah badai.(*)







Komentar