Wasta Bacalon Kuwu Sukasari: Siap Jadi Pelayan Rakyat dengan Semangat Kreatif dan Amanah

INDRAMAYU | Sosok Wasta, bakal calon Kuwu Desa Sukasari, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, mencuri perhatian warga dengan gagasannya yang segar dan komitmennya yang kuat untuk membangun desa berbasis aspirasi masyarakat.

Dalam pernyataannya, Wasta menegaskan bahwa dirinya siap menjadi pelayan masyarakat, bukan penguasa. Ia berjanji akan menjalankan kepemimpinan yang terbuka, jujur, dan berpihak pada kebutuhan warga.

Tak hanya janji, Wasta juga membawa moto kepemimpinan yang sarat makna, yaitu Ketahanan Pangan, Religius, Ekonomis, Amanah, Tegas, Inovatif, dan Fleksibel (Kreatif) sebuah prinsip yang dirangkainya menjadi satu kata penuh semangat: KREATIF.

Moto tersebut menjadi cerminan visi besarnya dalam membawa Desa Sukasari menuju arah yang lebih mandiri dan berdaya. Baginya, ketahanan pangan adalah pondasi kesejahteraan, sedangkan nilai religius dan amanah menjadi kompas moral dalam kepemimpinan.

“Desa harus kuat dari sektor ekonomi dan pangan, tapi juga tidak boleh kehilangan nilai-nilai keagamaan dan kejujuran. Saya ingin Sukasari tumbuh menjadi desa yang produktif, tertib, dan inovatif, namun tetap hangat dalam kebersamaan,” tuturnya.

Warga Desa Sukasari menilai, Wasta memiliki karakter yang terbuka dan dekat dengan masyarakat. Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan sering turun langsung membantu warga dalam urusan lingkungan, pertanian, maupun kemasyarakatan.

Dengan visi dan semangat “Kreatif”, Wasta ingin mengubah paradigma kepemimpinan desa menjadi lebih partisipatif dan transparan, di mana masyarakat menjadi pusat dari setiap perencanaan pembangunan.

“Pembangunan tidak akan berhasil tanpa kebersamaan. Saya ingin masyarakat ikut berperan aktif, karena yang kita bangun bukan hanya infrastruktur, tapi juga kesejahteraan dan kepercayaan,” tambahnya.

Melalui pendekatan yang religius, ekonomis, dan inovatif, Wasta berharap dapat membawa Desa Sukasari menjadi desa unggul yang mandiri, berdaya saing, dan berkarakter  sebuah desa yang maju tanpa meninggalkan akar kebersamaan dan nilai-nilai lokal.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *