Bandung Barat – 3 Oktober 2025. Satuan Tugas Pemberantasan Premanisme Polda Jabar bersama Polres Cimahi melaksanakan operasi cipta kondisi di wilayah hukum Polres Cimahi, tepatnya di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Operasi yang dipimpin Kabag Binopsnal Dit Binmas Polda Jabar, Kompol Darwan Hasan, S.Sos., menyasar Pasar Tagog Padalarang, Terminal Cimareme, dan kawasan Stasiun KCJB. Tiga titik tersebut dipilih karena dinilai rawan praktik premanisme yang meresahkan warga.
Kegiatan ini melibatkan personel gabungan dari Polda Jabar, Polres Cimahi, TNI, Satpol PP, serta Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat. Tim gabungan menggunakan pola tindak gabungan, dengan personel berpakaian preman melakukan penyisiran lebih dahulu, kemudian diikuti oleh tim berseragam untuk mengamankan para terduga pelaku.
Dari hasil operasi, Satgas berhasil mengamankan 23 orang terduga preman di tiga lokasi berbeda. Mereka mayoritas berprofesi sebagai buruh harian lepas, sementara tiga orang lainnya diketahui sebagai debt collector di sebuah perusahaan swasta. Selain itu, petugas juga mengamankan dua unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dokumen kendaraan. Para terduga kemudian dibawa ke Posko Satgas di Polsek Padalarang untuk didata oleh Dinas Sosial, dan selanjutnya diserahkan ke Satpol PP serta Dinsos untuk ditindaklanjuti.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra, menegaskan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi praktik premanisme. “Kehadiran aparat di tengah masyarakat harus mampu memberikan rasa aman. Operasi ini merupakan bukti bahwa negara hadir untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang merugikan,” ujarnya.
Kompol Darwan Hasan menambahkan bahwa kegiatan ini juga menyentuh aspek pembinaan. “Mereka yang diamankan akan didata dan diarahkan agar meninggalkan praktik premanisme. Melalui kerja sama dengan Dinas Sosial, kami berharap ada solusi jangka panjang, bukan sekadar penindakan,” jelasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi kuat antara Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Sosial dalam menjaga ketertiban umum. Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan efek jera sekaligus meningkatkan rasa aman masyarakat, khususnya di kawasan publik wilayah Bandung Barat dan sekitarnya.