Bangun Jembatan Kolaborasi: Khofifah dan Konjen AS Bahas Masa Depan Investasi dan Pendidikan Jawa Timur

SURABAYA | Upaya memperkuat hubungan diplomatik dan investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat kembali bergulir di Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat (USA), Christopher Green, dalam sebuah audiensi strategis di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (3/10/2025).

Pertemuan penuh kehangatan itu menjadi ruang diskusi antara kedua belah pihak untuk membangun kerja sama konkret dalam berbagai bidang, terutama pendidikan, investasi industri ramah lingkungan, dan kesehatan.

Gubernur Khofifah hadir bersama sejumlah pejabat penting Pemprov Jawa Timur, seperti Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, Kepala DPMPTSP Dyah Wahyu Ermawati, dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai.

Audiensi ini menandai langkah awal menuju kolaborasi antara kedua negara di tingkat daerah. Salah satu fokus pembahasan adalah rencana investasi perusahaan daur ulang tekstil asal Amerika Serikat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)  kawasan industri modern di Gresik yang dirancang untuk menjadi pusat manufaktur hijau dan berkelanjutan.

Selain investasi, juga dibahas rencana kerja sama antara universitas di Amerika Serikat dan kampus-kampus di Jawa Timur, dengan tujuan memperkuat kapasitas akademik, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan riset berbasis inovasi.

Dalam arahannya, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas langkah positif ini dan menyebut bahwa kerja sama dengan Amerika Serikat memiliki arti strategis bagi kemajuan Jawa Timur.

“Saya tentu mendukung semua program yang direncanakan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Ini sesuatu yang luar biasa karena segala hal yang membawa Indonesia menuju kemajuan harus kita dukung bersama,” ujar Khofifah.

Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas negara ini bukan hanya tentang investasi ekonomi, tetapi juga tentang investasi pengetahuan dan penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Kolaborasi ini bisa menjadi motor peningkatan kualitas SDM agar kita tidak hanya bergantung pada sumber daya alam. Dengan teknologi dan ilmu yang dibawa, kita bisa melangkah lebih jauh,” imbuhnya.

Khofifah juga menaruh harapan besar pada pengembangan kerja sama bidang kesehatan, mengingat Amerika Serikat dikenal sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi medis terdepan di dunia.

“Kami berharap akan ada lebih banyak kolaborasi di bidang kesehatan. Teknologi dan peralatan kesehatan dari Amerika bisa menjadi penopang penting bagi peningkatan pelayanan dan inovasi kesehatan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” ungkapnya.

Audiensi tersebut diakhiri dengan foto bersama di ruang utama Gedung Negara Grahadi  menandai komitmen bersama dalam membangun jembatan kolaborasi antara dua bangsa yang sama-sama berorientasi pada masa depan, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *