JAKARTA | PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), sukses menorehkan sejarah baru dalam kinerja layanan angkutan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pertumbuhan yang dicapai tidak hanya signifikan, tetapi juga melampaui ekspektasi industri logistik nasional.
Pada Agustus 2025, volume angkutan limbah B3 menembus lebih dari 2.000 ton, naik 75% dibandingkan rata-rata semester I 2025 yang hanya sekitar 1.161 ton per bulan. Secara akumulatif, hingga Agustus 2025 KAI Logistik sudah mengangkut 10.818 ton limbah B3, melonjak 237% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (4.572 ton). Dengan pencapaian ini, target tahunan sebesar 8.572 ton sudah terlampaui bahkan sebelum memasuki kuartal terakhir 2025.
Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, menyebut capaian ini membuktikan bahwa perusahaan semakin dipercaya dalam mengelola distribusi limbah berbahaya dengan standar tinggi.
“Logistik merupakan bagian vital dari rantai pengelolaan limbah B3. Semua proses harus dilakukan aman, sesuai regulasi, dan berizin resmi KLHK. Moda kereta api memberikan efisiensi, kapasitas besar, serta mendukung agenda keberlanjutan karena lebih ramah lingkungan,” ujar Riyanta.
Dengan moda kereta api, risiko pencemaran lingkungan dan kecelakaan dapat ditekan secara signifikan. Di sisi lain, penggunaan transportasi berbasis rel berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon, sehingga mendukung visi green logistics nasional.
Layanan angkutan limbah B3 pertama kali digulirkan KAI Logistik pada 2018. Hingga kini, rute Kalimas – Nambo menjadi jalur utama dengan penerapan prosedur super ketat. Mulai dari pemberhentian di empat titik check point, pengawalan oleh petugas bersertifikat, hingga pengawasan berkala untuk memastikan keamanan perjalanan.
“Capaian ini bukan sekadar angka, melainkan wujud komitmen KAI Logistik dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Pertumbuhan bisnis harus sejalan dengan tanggung jawab menjaga lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tegas Riyanta.
Selain aman dan efisien, layanan ini memberi kepastian hukum karena memiliki izin resmi regulator. KAI Logistik juga menghadirkan layanan end-to-end, mulai dari pengangkutan, pemantauan digital lewat aplikasi KAI Logistik TRAX, hingga penyediaan jalur distribusi yang stabil dan terjadwal.
Layanan angkutan limbah B3 menjadi bagian dari KALOG Pro, segmen bisnis unggulan KAI Logistik yang juga meliputi distribusi semen, proyek logistik berskala besar, BBM, hingga batu bara. Dengan digitalisasi layanan, perusahaan semakin menegaskan diri sebagai mitra strategis bagi industri nasional.
Rekor pertumbuhan 237% ini menandai titik balik penting bagi arah bisnis KAI Logistik. Di tengah meningkatnya kebutuhan industri terhadap solusi pengelolaan limbah yang aman dan ramah lingkungan, perusahaan berhasil menunjukkan kapasitas sekaligus reputasi yang mumpuni.
Dengan keberhasilan ini, KAI Logistik bukan sekadar operator logistik, melainkan motor penggerak dalam membangun sistem distribusi limbah yang lebih modern, berkelanjutan, dan mendukung masa depan hijau Indonesia. (*)






Komentar