JAKARTA | Meskipun kurang terkenal dibandingkan saudaranya, Pantura, lintasan pantai selatan Jawa (pansela) mulai menarik perhatian sebagai jalur mobilitas alternatif dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa. Dulu dianggap jauh, berliku, dan kurang aman, kini jalur ini mengalami transformasi signifikan berkat upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja, kondisi jalan pansela telah meningkat, mendukung potensi pariwisata lokal dan mendorong perekonomian daerah sepanjang rute tersebut.
“Kita terus promosikan jalur pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus, melainkan juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata,” ujarnya.
Jalur pansela menawarkan lebih dari sekadar perjalanan, tetapi juga petualangan wisata. Mulai dari Kawah Putih hingga Pantai Menganti, setiap kilometer menjanjikan keindahan alam yang menakjubkan. Meski menantang, seperti saat melewati jalur ekstrem Hutan Wanalela di Kabupaten Kebumen, kecantikan panorama Pantai Menganti segera menjadi hadiah yang memuaskan.
Pansela membentang sejauh 1.242 kilometer, melewati lima provinsi dari Banten hingga Jawa Timur. Setiap provinsi memperoleh alokasi anggaran untuk memperbaiki dan merawat jalan dan jembatan di sepanjang jalur tersebut.
Di Provinsi Banten, alokasi anggaran mencapai Rp45 miliar untuk preservasi jalan dan jembatan, sementara di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah juga mengalokasikan dana besar untuk pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur.
Meskipun menarik untuk dinikmati siang hari dengan panorama yang indah, pengguna jalan harus tetap waspada terhadap titik rawan di sepanjang jalur, terutama saat melewati titik-titik kemacetan atau potensi longsor.
Jalur pansela tidak lagi sekadar jalur alternatif, tetapi destinasi wisata dalam perjalanan. Jadi, siapa bilang perjalanan dari barat ke timur harus membosankan? Dengan pansela, petualangan selalu menanti di ujung jalan.(ind)
Editor : Redaksi










Komentar