Dari Tarian Tradisional hingga MoU Triliunan, Indonesia Bersinar di Expo 2025 Osaka

OSAKA |  Dalam rangkaian perjalanan kenegaraan menuju New York untuk berpidato di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyempatkan diri singgah di Expo 2025 Osaka, Jepang, Sabtu (20/9/2025).

Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata diplomasi Indonesia yang menggabungkan kekuatan budaya, ekonomi, dan politik. “Dunia membutuhkan arah baru yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan, dan Indonesia siap menjadi bagian penting dari upaya itu,” tegas Presiden, dikutip dari siaran pers, Minggu (21/9/2025).

Expo 2025 Osaka diikuti 158 negara dengan tema “Designing Future Society for Our Lives”. Indonesia hadir lewat paviliun bertema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, terinspirasi filosofi Tri Hita Karana dari Bali yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Setiba di Bandara Internasional Kansai, Osaka, Presiden Prabowo disambut hangat oleh jajaran perwakilan RI dan pejabat Jepang. Saat meninjau paviliun, Presiden disambut tarian tradisional dan penampilan Batavia Madrigal Singers, lalu menyaksikan pertunjukan JIWA (Journey Indonesia’s Wisdom & Arts) yang memadukan seni tari, musik, dan visual digital.

Sejak dibuka pada April 2025, Paviliun Indonesia sudah menyedot perhatian besar dengan 2,8 juta pengunjung hingga pertengahan September, menjadikannya salah satu paviliun paling diminati publik internasional.

Selain budaya, kehadiran Indonesia di Osaka juga menorehkan hasil konkret. Melalui 64 forum bisnis dan pertemuan bilateral, Indonesia berhasil mengamankan komitmen investasi senilai USD23,8 miliar (sekitar Rp380 triliun).

Kesepakatan itu mencakup sektor strategis seperti industri hijau, ekonomi kreatif, perdagangan, pengelolaan limbah, hingga pariwisata. Dari forum tersebut lahir 10 Memorandum of Understanding (MoU), 9 Letter of Intent (LoI), 1 joint venture, dan 11 paket kesepakatan pariwisata awal.

Usai agenda di Osaka, Presiden melanjutkan perjalanan ke New York untuk berpidato di Sidang Umum PBB pada 23 September 2025. Presiden Prabowo dijadwalkan berbicara pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.

Selain itu, rangkaian lawatan juga mencakup pertemuan bilateral dengan pemimpin dunia, kunjungan ke Ottawa, Kanada (24 September), serta ke Den Haag, Belanda (26 September) untuk bertemu Raja dan Perdana Menteri Belanda.

Kunjungan ke Expo 2025 Osaka memperlihatkan strategi diplomasi Indonesia yang menyeluruh, Budaya melalui paviliun yang memikat jutaan pengunjung, Ekonomi lewat komitmen investasi ratusan triliun rupiah, Politik dengan kehadiran di forum dunia seperti PBB.

Dengan langkah ini, Indonesia menegaskan diri sebagai bangsa yang bukan hanya hadir, tetapi juga memberi solusi nyata bagi dunia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *