INDRAMAYU | Ratusan keluarga di Kabupaten Indramayu kini bisa merasakan tinggal di rumah yang lebih layak dan sehat. Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) 2025 resmi memperbaiki 639 unit rumah warga yang tersebar di berbagai desa.
Menurut data Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diskimrum), perbaikan rumah itu bersumber dari berbagai anggaran: 163 unit dari APBD Kabupaten di 17 desa, 141 unit dari APBD Provinsi di 4 desa, serta 335 unit dari APBN.
Bupati Indramayu Lucky Hakim menegaskan, Rutilahu bukan sekadar proyek pembangunan, tetapi bukti nyata negara hadir untuk rakyat kecil.
“Program ini bukan hanya soal atap dan dinding. Ini soal martabat keluarga Indramayu. Pemerintah ingin memastikan warganya tinggal di rumah yang sehat, aman, dan pantas ditinggali,” ujar Lucky Hakim saat meninjau program.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi pusat, provinsi, dan kabupaten agar setiap keluarga miskin mendapat manfaat nyata. Selain itu, Bupati meminta warga penerima manfaat merawat rumah mereka agar tidak kembali ke kondisi semula.
Sementara itu, Kepala Diskimrum Erpin Marpinda menjelaskan pelaksanaan program diserahkan kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di setiap desa. Dengan cara ini, warga ikut terlibat dalam proses pembangunan, mulai dari pengadaan bahan hingga pengerjaan.
Hingga pertengahan September 2025, Diskimrum terus melakukan monitoring lapangan untuk memastikan kualitas bangunan sesuai standar.
Bagi warga, program ini membawa perubahan besar. Rumah yang dulu rapuh dan bocor kini berdiri lebih kokoh, menghadirkan rasa aman sekaligus semangat baru untuk menata hidup. “Alhamdulillah, sekarang anak-anak bisa belajar dengan tenang tanpa khawatir hujan masuk ke dalam rumah,” ungkap salah satu penerima manfaat.
Dengan capaian ini, Indramayu kian meneguhkan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, satu rumah layak huni pada satu waktu. (*)
Komentar