Jakarta | Energen, minuman sereal instan yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, sudah lama dikenal sebagai pilihan sarapan praktis sekaligus pengganjal lapar di kala sibuk. Namun, belakangan muncul pertanyaan yang kerap jadi bahan diskusi: apakah rutin minum Energen bisa menambah berat badan?
Jawabannya, iya, Energen berpotensi membantu kenaikan berat badan, meski bukan faktor tunggal dan tidak serta-merta memberikan hasil instan.
Satu sachet Energen umumnya mengandung 140–150 kalori. Jumlah ini terbilang cukup untuk memberi tambahan energi. Jika dikonsumsi rutin tanpa diimbangi aktivitas fisik yang sepadan, kalori dari Energen dapat berkontribusi pada surplus kalori kondisi di mana asupan kalori lebih besar daripada yang dibakar tubuh.
Surplus kalori inilah yang menjadi dasar fisiologis terjadinya kenaikan berat badan.
Energen tidak hanya menyuguhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Kandungan nutrisinya juga mencakup, Protein, yang membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, Lemak, sebagai cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin larut lemak, Vitamin dan mineral, yang mendukung berbagai fungsi vital tubuh.
Selain itu, Energen diperkaya susu dan sereal, menjadikannya lebih bergizi dibanding sekadar minuman berpemanis. Namun, masyarakat tetap perlu mewaspadai kadar gula yang ada di dalamnya. Konsumsi gula berlebihan bisa memicu masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga risiko diabetes.
Meski kandungan Energen terbilang lengkap, efeknya pada berat badan tidak bisa digeneralisasi. Faktor individu seperti metabolisme, tingkat aktivitas fisik, pola makan harian, hingga kualitas tidur sangat mempengaruhi hasil akhirnya.
“Energen bisa membantu menambah berat badan jika dikonsumsi dengan pola makan surplus kalori. Tapi untuk hasil sehat dan berkelanjutan, tetap harus diimbangi dengan asupan gizi seimbang dan aktivitas fisik teratur,” tulis sejumlah pakar gizi dalam ulasan yang dilansir, Minggu (24/8/2025).
Energen bisa menjadi solusi praktis untuk mereka yang ingin menambah berat badan dengan cepat, terutama jika sering melewatkan sarapan. Namun, bagi mereka yang sedang menjaga atau menurunkan berat badan, konsumsi Energen berlebihan justru bisa menjadi tantangan baru.
Dengan demikian, kunci utamanya bukan hanya pada Energen, melainkan bagaimana menempatkannya dalam pola makan harian yang sehat dan seimbang.(*)






Komentar