Surabaya | Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya resmi melantik kembali Prof. Dr. Mulyanto Nugroho sebagai rektor untuk periode 2025–2029. Pelantikan ini menandai kepemimpinan ketiganya, setelah dua periode sebelumnya menjabat pada 2017–2021 dan 2021–2025.
Dalam pidatonya, Prof. Nugroho menegaskan arah kepemimpinannya: mendorong Untag menjadi kampus berkelas internasional sekaligus menjaga identitasnya sebagai Kampus Merah Putih. Ia menyebut penguatan program studi internasional dan akreditasi global akan menjadi fokus utama.
“Sejak 2018 kami membuka program studi internasional. Tahun 2021 ada tiga prodi aktif, dan tahun ini targetnya tujuh prodi berakreditasi internasional,” ungkapnya.
Meski begitu, ia menekankan bahwa internasionalisasi tidak boleh mengikis nilai patriotisme. “Kami punya mata kuliah patriotisme, dari S1 hingga S3. Jiwa Merah Putih ini ciri khas Untag, sejalan dengan program Kampung Pancasila Pemkot Surabaya,” jelasnya.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, menegaskan pentingnya semangat kolektif dalam menghadapi persaingan dengan kampus negeri maupun universitas asing. “Bukan dengan ketakutan, tapi dengan semangat yang lebih tinggi. Semangat Merah Putih,” katanya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang hadir dalam acara, juga memberikan apresiasi atas kepemimpinan Prof. Nugroho. “Semoga Untag semakin maju dan semakin ada di hati masyarakat Surabaya, Indonesia, dan anak muda. Ilmu yang tinggi tidak ada artinya tanpa jiwa patriotisme,” ujarnya.
Sebagai alumni Magister Teknik Untag, Eri turut membuka peluang kolaborasi lebih luas, termasuk kemungkinan memperluas program Beasiswa Pemuda Tangguh ke perguruan tinggi swasta jika kuota untuk perguruan tinggi negeri telah terpenuhi.(*)