Jakarta | Menstruasi sering kali membawa sejumlah keluhan bagi wanita, mulai dari nyeri perut, kembung, suasana hati yang mudah berubah, hingga tubuh terasa lemas. Kondisi ini kerap membuat sebagian orang mencari “jalan pintas” agar lebih nyaman, salah satunya dengan mengonsumsi bir yang dipercaya mampu memberikan rasa rileks.
Namun, benarkah bir bisa bermanfaat saat menstruasi?
Secara medis, manfaat bir untuk meredakan nyeri haid belum pernah terbukti. Alkohol dalam bir memang dapat memberikan sensasi tenang sementara dengan menurunkan aktivitas otak, sehingga tubuh terasa lebih rileks. Akan tetapi, efek ini hanya sesaat dan bukan solusi utama untuk mengatasi keluhan menstruasi.
Sebaliknya, konsumsi bir saat sedang haid justru berisiko menimbulkan efek samping yang lebih besar. Dilansir dari berbagai sumber medis, berikut dampak negatif minum bir ketika menstruasi:
1. Mengganggu Keseimbangan Hormon
Alkohol dapat mengacaukan sistem hormonal tubuh, termasuk hormon reproduksi. Akibatnya, siklus haid bisa menjadi tidak teratur bahkan lebih berat dari biasanya.
2. Memperparah Nyeri dan Gejala PMS
Alih-alih meredakan, alkohol bisa meningkatkan sensitivitas rasa sakit. Hal ini dapat memperburuk kram menstruasi, sakit kepala, hingga perubahan suasana hati yang kerap dialami saat PMS.
3. Memicu Dehidrasi
Alkohol bersifat diuretik, membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Saat menstruasi, kondisi dehidrasi dapat memperparah kram dan rasa tidak nyaman di perut.
4. Mengganggu Pencernaan
Minum bir dapat menimbulkan kembung, mual, bahkan diare. Pada masa menstruasi, saluran cerna biasanya sudah lebih sensitif, sehingga gejala bisa terasa semakin berat.
5. Risiko Jangka Panjang
Jika dikonsumsi rutin, alkohol berbahaya bagi kesehatan jangka panjang. Risiko penyakit hati, ginjal, kanker, serta kerusakan organ vital lainnya bisa meningkat.
Alternatif Sehat untuk Redakan Nyeri Haid
Alih-alih mengandalkan bir, ada beberapa cara alami dan lebih aman untuk meredakan nyeri menstruasi:
-
Minum air hangat untuk mengurangi kram.
-
Mengompres perut dengan bantal pemanas.
-
Rutin olahraga ringan seperti yoga atau jalan kaki.
-
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kaya magnesium dan zat besi.
-
Tidur cukup dan mengelola stres.
Minum bir saat menstruasi bukanlah solusi medis yang tepat. Efek rileks yang dirasakan hanya sementara, sementara risiko gangguan hormon dan kesehatan lebih besar. Jadi, jika nyeri haid terasa berat, lebih baik berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.(*)