Jakarta | PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), mencatatkan lonjakan kinerja signifikan pada salah satu layanan unggulannya, Reefer Container di segmen KALOG Plus. Layanan cold chain ini semakin menjadi andalan distribusi produk pangan segar, farmasi, dan komoditas yang membutuhkan pengendalian suhu ketat, dengan pertumbuhan volume 16% selama Januari–Juli 2025.
Data internal KAI Logistik menunjukkan, total tonase pengiriman melalui Reefer Container mencapai 173.484 ton, naik dari 149.598 ton pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini dipicu meningkatnya permintaan di sektor perikanan, pertanian, dan farmasi, terutama untuk rute utama Surabaya – Jakarta yang memasok kebutuhan konsumsi wilayah barat Pulau Jawa, termasuk Jabodetabek.
“Mayoritas pengiriman komoditas perishable berasal dari hasil tangkap laut maupun impor. Dengan jaringan perkeretaapian dan fasilitas cold chain kami, pengiriman dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan terukur,” jelas Riyanta, Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik.
Selain Surabaya – Jakarta, jalur Jakarta – Surabaya dan Surabaya – Semarang Tawang juga mencatat volume signifikan. Puncak pengiriman terjadi pada Mei 2025 dengan 29.574 ton, bertepatan dengan lonjakan permintaan jelang Hari Besar Keagamaan.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi perikanan tangkap laut Indonesia pada 2023 mencapai 7,37 juta ton potensi besar yang menuntut dukungan logistik berpendingin yang efisien. Pasar logistik rantai pendingin nasional bahkan diproyeksikan tumbuh CAGR 10,8% hingga 2032.
Untuk menjaga kualitas distribusi, KAI Logistik mengoperasikan depot Plug In Reefer Container di titik strategis seperti Depo Sarwajala, Terminal Kalimas Surabaya, dan Terminal Sungai Lagoa Jakarta. Fasilitas ini menjamin pasokan listrik kontainer tetap stabil sehingga mutu barang terjaga hingga ke tujuan akhir.
Dengan keunggulan moda kereta api yang bebas macet, ramah lingkungan, dan didukung fasilitas modern, KAI Logistik tidak sekadar mengangkut barang. Perusahaan ini menjadi penggerak efisiensi rantai pasok nasional, mendukung ketahanan pangan, kelancaran pasokan farmasi, dan pertumbuhan ekonomi.
“Kami berkomitmen tidak hanya mengirimkan logistik, tetapi juga membawa nilai tambah bagi pelanggan dan masyarakat. Dengan layanan cold chain, kami membantu memastikan setiap produk sampai dengan mutu terbaik,” pungkas Riyanta.(*)