KAI Logistik Pacu Ekspansi Terminal Bersertifikat Halal Demi Perkuat Rantai Pasok Syariah Nasional

Jakarta |  PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) tak sekadar berbicara soal kecepatan dan ketepatan dalam layanan distribusi. Di tengah geliat industri halal nasional yang terus melaju, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini kembali menancapkan komitmennya dengan memperluas jaringan terminal logistik bersertifikat halal. Langkah ini bukan hanya bagian dari strategi bisnis, melainkan kontribusi nyata dalam memperkuat ekosistem rantai pasok halal nasional.

Pada tahun 2024 lalu, KAI Logistik telah resmi mengantongi sertifikat halal dari BPJPH untuk tiga terminal strategis: Terminal Sungai Lagoa (Jakarta), Terminal Klari (Karawang), dan Terminal Kalimas (Surabaya). Kini, memasuki semester kedua tahun 2025, giliran Terminal Ronggowarsito Semarang yang tengah dipacu proses sertifikasinya dan ditargetkan rampung pada Triwulan III 2025.

“Kami percaya, ke depan bukan hanya kecepatan dan keamanan yang menjadi standar layanan logistik. Jaminan kehalalan akan menjadi kebutuhan pokok bagi banyak sektor industri, khususnya pangan, farmasi, kosmetik, hingga FMCG. Inilah alasan kami serius memperluas terminal bersertifikat halal,” tegas Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah.

Fredi menyebut, penambahan terminal halal ini tak lepas dari komitmen perusahaan mendukung kebijakan nasional, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Jaminan Produk Halal dan Perpres Nomor 6 Tahun 2023 tentang Ekosistem Halal Nasional. KAI Logistik ingin menjadi pionir di sektor logistik berbasis syariah, mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia.

Tak hanya itu, Agus Suryanto dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PT Sucofindo pun mengapresiasi langkah ini. “KAI Logistik termasuk BUMN pertama di sektor logistik yang serius membangun ekosistem halal berbasis angkutan kereta api. Ini bentuk inovasi yang patut dicontoh,” ujarnya.

Pertumbuhan angkutan peti kemas berbasis kereta api dalam tiga tahun terakhir memang menguat. Volume pengangkutan mencapai 2,3 juta ton di 2024, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan di atas 10 persen. Fakta ini menjadi bukti kepercayaan industri yang terus tumbuh, termasuk dari pelaku usaha produk halal.

Tak hanya soal syariah, pemanfaatan kereta api juga membawa dampak positif bagi lingkungan. Satu rangkaian KA Kontainer setara memindahkan 60 truk dari jalan raya, membantu menekan emisi karbon secara signifikan, sejalan dengan prinsip logistik ramah lingkungan yang tengah digaungkan global.

Dengan bertahap menghadirkan terminal-terminal bersertifikat halal, KAI Logistik memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan logistik halal end-to-end. Mulai dari pengangkutan, penyimpanan, hingga distribusi, semuanya dijamin sesuai standar halal yang diakui negara.

“Kami ingin memastikan bahwa produk halal tak sekadar diproduksi dengan proses halal, tapi juga didistribusikan dengan cara yang halal, profesional, dan terjamin. Ini bukan sekadar layanan, tapi tanggung jawab,” tutup Fredi.

KAI Logistik hadir sebagai penyedia layanan distribusi berbasis kereta api dengan solusi menyeluruh. Melalui lini KALOG Express, KALOG Plus, dan KALOG Pro, perusahaan melayani mulai dari pengiriman barang kecil hingga logistik proyek besar. Dengan semangat “Ispossible”, KAI Logistik terus berinovasi menyediakan layanan yang relevan, berbasis teknologi, dan mendukung keberlanjutan. (*)

Komentar

News Feed