Jawa Barat | Udara malam yang sejuk di Lembur Pakuan seolah ikut meresapi suasana hangat yang terbangun kala para kepala daerah se-Jawa Barat satu per satu tiba, saling bersalaman, bertukar senyum, dan menyapa akrab. Di balik suasana kekeluargaan yang kental pada Selasa malam (15/7/2025) itu, tersimpan misi besar: menyatukan langkah untuk menurunkan kemiskinan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin langsung forum silaturahmi yang dihadiri para bupati dan wali kota dari seluruh penjuru Jabar. Forum ini bukan sekadar seremonial basa-basi, melainkan sebuah momentum memperkuat sinergi antara pusat dan daerah demi menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menggarisbawahi pentingnya kerja sama konkret antarlevel pemerintahan di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dan dampaknya langsung menyentuh dapur masyarakat.
“Tidak ada satu pun daerah yang bisa berjalan sendiri. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota harus satu frekuensi: rakyat harus sejahtera, ekonomi harus bergerak naik, angka kemiskinan harus benar-benar turun,” tegas Tito.
Tito menekankan, Kementerian Dalam Negeri saat ini memprioritaskan penguatan tata kelola pemerintahan, layanan publik yang lebih responsif, serta program pengentasan kemiskinan yang berbasis data akurat dan kolaborasi nyata lintas sektor.
Dari deretan kepala daerah yang hadir, Bupati Indramayu Lucky Hakim melalui Wakil Bupati Syaefudin menegaskan pentingnya forum silaturahmi semacam ini untuk menjaga irama kerja, sekaligus menyamakan langkah di lapangan antara pusat dan daerah.
“Di daerah seperti Indramayu, tantangan kami sangat dinamis. Forum seperti ini bukan hanya menguatkan koordinasi, tapi juga membuka ruang berbagi pengalaman, menyampaikan langsung apa yang dibutuhkan di lapangan. Kami terus mendorong ekonomi kerakyatan dan mempercepat penurunan angka kemiskinan dengan program yang menyentuh masyarakat bawah,” jelas Syaefudin.
Ia menyebutkan, Indramayu kini memfokuskan kebijakan pada sektor pertanian, UMKM, dan ekonomi berbasis keluarga, yang terbukti lebih tahan menghadapi gejolak ekonomi global.
Malam terus bergulir, namun semangat kolaborasi tak padam. Diskusi-diskusi hangat, lontaran ide segar, dan pengalaman antar kepala daerah mengisi suasana. Lembur Pakuan malam itu bukan sekadar menjadi tempat bertemu, tetapi menjadi ruang tumbuhnya optimisme baru: bahwa kolaborasi bukan hanya jargon, tapi kunci nyata membangun Indonesia dari desa, kecamatan, hingga kota.
Silaturahmi ini menegaskan, ketika para pemimpin daerah duduk setara, bicara dari hati, dan mau saling mendengar, maka solusi bukan lagi sekadar wacana, tapi bisa segera diwujudkan. (*)
Komentar