Ternate | Suasana hangat penuh nuansa budaya mewarnai Gala Dinner yang digelar di Pendopo Benteng Oranje, Kota Ternate, Minggu malam (13/7/2025). Dalam acara kehormatan yang turut dihadiri Duta Besar Spanyol, sejumlah penari dari Sanggar Gendang Gamalama tampil memukau dengan membawakan Tarian Lalayon sebuah tarian pergaulan khas Ternate yang sarat makna romantisme dan cinta.
Diiringi alunan musik tradisional yang lembut, para penari melenggak-lenggok dengan gerakan anggun, menggambarkan kehalusan perasaan dan keharmonisan hubungan antar insan. Tarian Lalayon bukan sekadar hiburan, tetapi juga simbol keterbukaan hati masyarakat Maluku Utara dalam menyambut tamu dari berbagai penjuru dunia.
Duta Besar Spanyol terlihat antusias menikmati setiap momen pertunjukan, sesekali ikut bertepuk tangan mengikuti irama gendang. Ia mengaku kagum dengan kekayaan budaya Ternate yang memadukan seni, sejarah, dan keramahan dalam satu panggung perjamuan.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berkesan. Budaya Ternate memiliki keunikan tersendiri yang patut dijaga dan diperkenalkan lebih luas ke dunia internasional,” ungkapnya usai acara.
Ketua Sanggar Gendang Gamalama, Hasan Abdullah, mengatakan bahwa Lalayon dipilih karena makna filosofisnya yang relevan dengan hubungan antarbangsa: tentang kasih, rasa hormat, dan keterbukaan. “Kami ingin tamu merasakan kehangatan Ternate, bukan hanya lewat kata, tapi juga lewat tarian yang mengandung nilai keakraban,” ujarnya.
Gala Dinner ini menjadi bagian dari rangkaian diplomasi budaya yang digagas Pemerintah Kota Ternate untuk mempererat hubungan kerja sama, terutama dalam bidang pariwisata dan kebudayaan dengan negara-negara Eropa.
Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, menegaskan bahwa budaya adalah pintu paling indah untuk memperkenalkan Ternate ke mata dunia. “Lewat seni dan tradisi, kita ingin menunjukkan bahwa Ternate bukan hanya kaya sejarah, tapi juga kaya rasa, kaya makna,” tandasnya.
Harmoni musik, tari, dan jamuan malam itu seolah menjadi jembatan yang mempertemukan dua budaya berbeda dalam satu meja, satu senyum, dan satu penghormatan yang sama: cinta dan persahabatan antarbangsa.(*)
Komentar